Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan meluncurkan program bantuan subsidi SPP untuk sekolah swasta di masa pandemi Covid-19. Program tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun 2020 sebesar Rp 15 miliar yang baru disahkan beberapa waktu lalu.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan kucuran dana sebesar Rp 15 miliar itu akan menjadi subsidi SPP bagi 32 ribu siswa yang menempuh pendidikan di sekolah swasta. Di mana program ini diberikan dalam rangka mengurangi beban orang tua murid karena dampak Covid-19. Subsidi SPP ini disalurkan kepada 19.260 siswa SD/MI dan 12.874 siswa SMP/MTS. Nantinya siswa akan mendapat subsidi SPP senilai Rp 100 ribu untuk SMP/MTS dan Rp 60 ribu untuk SD/MI.
“Tadinya kita akan berikan bantuan untuk pembelian kuota, tapi program kuota sudah di dukung oleh Kementerian pendidikan oleh karena itu kita ahlikan menjadi program subsidi SPP,” ujarnya kepada wartawan usai menyerahkan bantuan subsidi SPP semester I kepada perwakilan sekolah disaksikan Kepala Dinas Pendidikan kota, di kantor Pemkot Balikpapan, Senin (21/9) siang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan program bantuan subsidi yang diberikan kepada sekolah swasta ini merupakan kelanjutan dari rangkaian anggaran peduli pendidikan. Anggaran itu berasal dari APBDP yang dialihkan untuk membantu subsidi sekolah swasta yang akan diberikan selama enam bulan, mulai dari Juli hingga Desember 2020. Data dinas pendidikan menunjukkan ada 53 SD swasta dan 23 Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan jumlah SMP swasta ada 52 dan 12 MTS.
“Per siswa dapat subsidi Rp 100 ribu dan Rp 50 dengan mekanisme pemotongan langsung di setiap sekolah swasta yang ada. Teknisnya semisal di salah satu SMP swasta SPP nya Rp 150 ribu akan dipotong langsung, jadi bayarnya hanya Rp 50 ribu saja. Kalau yang SPP nya Rp 100 ribu otomatis gratis,” jelasnya.
Menurut Muhaimin, program bantuan dari pemerintah ini juga lanjutan dari program peduli pendidikan yang sebelumnya sudah dilakukan disdikbud. Dimulai program peduli pendidikan 1708 yang merupakan partisipasi masyarakat Balikpapan untuk bersedekah HP android atau laptop bagi pelajar yang tidak mampu mengikuti sistem belajar daring karena tidak memiliki fasilitas. Kemudian program kedua yakni peduli pendidikan 0812 berupa penyediaan internet.
Sementara itu, perwakilan kepala sekolah dari SD Kemala Bhayangkari Baharuddin mengatakan, program ini jelas meringankan beban orangtua siswa. Mengingat dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini para orangtua juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli kuota guna pembelajaran daring.
“Meski tidak sampai 100 persen mengurangi biaya, paling tidak meringankan biaya pendidikan bagi siswa, karena mereka saat ini butuh bantuan,” tuturnya. (FAD)
Discussion about this post