
Balikpapan, Borneoupdate.com – Badan Anggaran DPRD bersama tim anggaran Pemerintah Kota Balikpapan menyepakati pemangkasan terhadap proyek multiyears. Hal itu sebagai upaya menjaga keseimbangan neraca keuangan daerah di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dari kesepakatan tersebut, kedua belah pihak memangkas hingga 30% dari total anggaran multiyears hingga tahun 2023 mendatang.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan, Sukri Wahid mengatakan sebelumnya ada sejumlah proyek multiyears yang akan dikerjakan dengan total biaya Rp 600 miliar. Kemudian dilakukan penyesuaian terhadap proyeksi ketersediaan APBD Kota Balikpapan setiap tahunnya. Sehingga diperoleh kesepakatan pemangkasan hingga Rp 200 miliar.
“Berubah tentang skema multiyears. Jadi yang disepakati multiyears itu Rp 402 miliar dari sekitar Rp 600 miliar. Sekarang dihilangkan sampai 30%. Itu yang akan kita selesaikan sampai 2023,” ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD Balikpapan, Kamis (26/08).
Sukri merincikan ada tiga proyek multiyears yang akan dikerjakan pemerintah setelah pemangkasan. Yakni proyek penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal sebesar Rp 150 miliar, RSUD Sayang Ibu di Balikpapan Barat Rp 162 miliar dan pembangunan sekolah di Balikpapan Barat dan Selatan sebesar Rp 91 miliar.
“Itu yang akan kita selesaikan hingga tahun 2023 mendatang sebagai proyek multiyears. Ini sebagai tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari walikota yang baru dilantik,” tutur politisi asal PKS Balikpapan ini.
Selain itu menurut Sukri, dalam upaya menutupi defisit pihaknya menyiapkan beberapa opsi. Di antaranya rasionalisasi belanja dan pemotongan anggaran di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seperti rasionalisasi belanja pembebasan lahan dan pemangkasan 2,5% anggaran di semua OPD dan pemangkasan pembiayaan embung Aji Raden. Termasuk juga pembatalan pengajuan peningkatan kapasitas gedung DPRD sebesar Rp 17,5 miliar yang diganti anggaran renovasi Rp 2,5 miliar.
“Itu semua bisa kita nomor duakan untuk sementara dengan melihat kondisi keuangan daerah. Jadi kita sudah berhasil menutupi defisit. Itu diperoleh dari rasionalisasi belanja pembebasan lahan dan pemangkasan 2,5% anggaran di semua OPD. Bahkan perluasan gedung DPRD juga dibatalkan,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post