Balikpapan, Borneoupdate.com – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) setiap 22 Oktober menegaskan kiprah mereka dalam sejarah perjuangan Indonesia. Di mana para santri tidak hanya mempelajari ilmu agama tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan. Termasuk berjuang merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Hal tersebut menjadi harapan anggota DPRD Kota Balikpapan, Japar Sidik, menanggapi peranan santri di masa sekarang. Dirinya berharap para santri dapat terus mengembangkan ilmu yang mereka miliki dan mengaplikasikannya untuk kebaikan bangsa dan negara. Terutama menjadikan akhlak sebagai perisai diri di tengah gempuran budaya dan prilaku tidak bermoral.
“Kita berharap, bahwasanya generasi yang akan tumbuh kedepannya adalah generasi yang benar-benar berakhlak mulia. Ini jelas tantangan bagi kaum santri,” ujarnya, Sabtu (21/03).
Japar menekankan harapannya agar para santri tidak hanya tumbuh menjadi generasi yang berilmu. Namun juga memiliki akhlak mulia. Hal itu selaras dengan pendidikan mereka di lembaga pendidikan pesantren dan sekolah Islam terpadu. Karena lembaga ini memadukan ajaran Islam, pendidikan umum dan kemandirian.
“Pada intinya pesantren bisa melahirkan generasi yang punya pondasi dasar agama yang kuat. Selain itu perlu ilmu umum sebagai wawasan. Lalu kemandirian sebagai penguatan mental,” tuturnya lagi.
Untuk itu, menurut Japar, sudah tepat para orang tua yang mengarahkan anak-anaknya menuntut ilmu di pesantren. Apalagi kondisi lingkungannya mendekati kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahkan para santrinya berasal dari beragam keluarga, suku dan provinsi yang berbeda.
“Sudah banyak alumni santri yang kini telah menjadi tokoh-tokoh sukses di berbagai bidang. Semoga kesuksesan ini diikuti oleh para santri muda kita. Sehingga ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang bermanfaat,” tambah wakil rakyat asal PKS Balikpapan ini. (MAN)




















Discussion about this post