Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan mendukung penuh proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kaltim. Mengingat lokasi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai salah satu daerah yang terpilih berbatasan langsung dengan kota minyak. Otomatis pintu gerbang Kaltim ini akan menjadi penyangga IKN yang baru tersebut.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono mengatakan kebijakan pemerintah itu perlu diimbangi dengan kesiapan SDM dari masyarakat lokal. Hal itu cukup mendesak sebagai persiapan menghadapi realisasi pembangunan IKN. Untuk itu, pengembangan SDM menjadi kebutuhan mutlak yang harus segera dipersiapkan. Karena jangan sampai warga Balikpapan hanya menjadi penonton akibat kalah bersaing dengan serbuan pendatang.
“Tentu kami senang pemindahan IKN mulai bergerak lagi setelah sempat vakum dalam setahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Pada intinya kami antusias terhadap IKN yang mulai direalisasikan pembangunannya oleh pusat,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (07/02).
Meski begitu lanjut Budiono, masyarakat setempat khususnya yang berdomisili di kota minyak perlu mempersiapkan diri dengan peningkatan skill dan inovasi usaha. Hal itu juga berlaku untuk pemerintah dan lembaga legislatif di Balikpapan. Karena Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang telah mengamanatkan untuk mendorong dan menumbuh kembangkan inovasi publik di tiap daerah.
“Kita jelas menyambut baik pembangunan IKN. Kan Balikpapan otomatis jadi penyangga. Tapi jika warga kita tidak bersiap maka mereka bisa tersingkir kalau tidak ada skill,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Balikpapan Barat ini.
Menurut Budiono, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada perangkat daerah di Balikpapan maka pemerintah harus bisa memfasilitasi terciptanya kreativitas. Apalagi banyaknya inovasi masyarakat di suatu daerah juga sangat berpengaruh terhadap tolok ukur kinerja dan proyeksi kemajuan daerah.
“Harapan kita tentunya makin maju dan pertumbuhan ekonomi makin baik, rakyat sejahtera. Tapi jangan lupa akan ada persaingan SDM, infrastruktur, kesehatan dan air baku karena semakin banyaknya penduduk pendatang,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post