Samarinda, Borneoupdate.com – Investasi merupakan salah satu upaya membangun fasilitas umum. Hal ini untuk menyikapi ketersediaan anggaran pemerintah daerah. Jika hanya mengandalkan APBD tentu prosesnya akan lama dan menggunakan skema pengerjaan tahun jamak (multi years).
Untuk itu, Walikota Samarinda, Andi Harun, terus berupaya menarik minat investor ke kota tepian. Salah satunya dengan menggandeng investor Brunei China One Belt One Road Association. Di mana pihak pemerintah memaparkan tentang potensi investasi dari pembangunan infrastruktur strategis. Seperti transportasi massal berbasis rel, sekolah dan rumah sakit berstandar internasional.
“Kami terus berupaya meningkatkan investasi di kota ini. Makanya kita gelar pertemuan strategis dengan investor. Jadi kita kasih pemaparan apa kebutuhan pembangunan dan keuntungan bagi mereka,” ujarnya, Rabu (08/05).
Menurut Andi Harun, menggaet investor menjadi langkah penting dalam mendukung persiapan Samarinda sebagai kota penyangga IKN. Apalagi Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Terutama mengurangi ketergantungan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita tentu tidak mungkin bergantung terus sama APBD. Ini adalah strategi pembangunan yang inklusif. Di situ perlu sekali kemampuan meyakinkan pihak investor. Setidaknya mereka bisa terlibat di sini,” tuturnya lagi.
Untuk itu, tambah Andi Harun, pihaknya terus berkomunikasi dengan investor dan merencanakan pertemuan lanjutan. Sehingga nanti ada pembahasan yang lebih mendalam. Agar tercapai kesepahaman hingga kesepakatan antara pihak pemerintah dan investor.
“Mereka mengaku tertarik dengan beberapa sektor. Seperti pelabuhan dan infrastruktur transportasi. Kami harus mempersiapkan kualitas infrastruktur yang sesuai untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN),” tambahnya. (*/Adv/SUS)
Discussion about this post