Samboja, Borneoupdate.com- Sebagai wujud pelestarian dalam menjaga populasi orangutan agar tidak punah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (Yayasan BOS) dan PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), kembali melepasliarkan tiga orangutan hasil rehabilitasi ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa 12 Nopember 2019, Pelepasliaran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tanggal 10 November.
Pelepasliaran 3 (tiga) orangutan yang telah siap untuk hidup liar di habitat alami ini, merupakan kerjasama BKSDA Kalimantan Timur dengan Yayasan BOS dan PT. RHOI. Ketiga orangutan ini diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari menuju Hutan Kehje Sewen, hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Lokasi yang dituju yakni Sisi Selatan Hutan Kehje Sewen, yang sejak tahun 2015 lalu dimanfaatkan untuk pelepasliaran orangutan. Medan yang ditempuh untuk mencapai lokasi titik-titik pelepasliaran sangat berat dan memerlukan waktu perjalanan sekitar 20 jam, dengan mengandalkan kendaraan darat berpenggerak 4 roda, perahu dan tenaga pengangkut untuk membawa kandang transport berisi orangutan.
Tiga orangutan yang akan dilepasliarkan kali ini adalah pasangan ibu-anak Jubaedah (20 tahun) dan Jubaedi (2), serta jantan dewasa bernama Titon (19). Jubaedah dan Jubaedi saat pertama kali diselamatkan pada awal tahun ini dengan kondisi tubuh menderita luka-luka dan malnutrisi parah. Setelah menjalani perawatan selama beberapa bulan, mereka kini telah sepenuhnya pulih dan siap dilepasliarkan. Sedangkan Titon adalah orangutan yang lahir di Samboja Lestari dan seiring waktu, ia mengasah keterampilan alami hingga semakin mandiri. Karenanya Titon dinilai telah siap untuk hidup liar di habitatnya.
Pelepasliaran tiga orangutan ini, membuat jumlah populasi orangutan hasil rehabilitasi yang dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen saat ini menjadi 118 individu.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Ir. Sunandar Trigunajasa N. M.M. mengatakan, “Kegiatan Ini merupakan pelepasliaran terakhir di Kalimantan Timur yang kami rencanakan untuk tahun ini. Di sepanjang tahun 2019, kerjasama kami dengan Yayasan BOS dan PT. RHOI telah menghasilkan 6 kali kegiatan pelepasliaran, dan memulangkan 21 individu orangutan ke habitat alami mereka.”
“Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, masih banyak orangutan yang menanti kebebasan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari. Untuk bisa merealisasikan upaya pelestarian orangutan dan perlindungan habitatnya secara menyeluruh, kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak. Kita semua merasakan manfaat akhir yaitu udara segar, air bersih, iklim yang teratur, serta berbagai bahan obat-obatan.” ujar Sunandar
“Anda bisa bergabung, caranya tidak lagi menangkap, membunuh atau memelihara orangutan. Hal ini berpotensi mengganggu keseimbangan proses ekologis di ekosistem hutan kita. Jika melihat ada orang memelihara orangutan, silakan laporkan kepada kami atau Yayasan BOS. Mari kita jaga hutan kita dan seisinya.” pungkasnya
Sementara itu CEO Yayasan BOS Dr. Ir. Jamartin Sihitemengungkapkan, “Masih banyak orangutan yang menanti kesempatan untuk dilepasliarkan, namun di sisi lain, kami harus mencari hutan baru untuk tempat pelepasliaran. Lantaran Hutan Kehje Sewen telah mendekati kapasitas maksimalnya, menampung 150 orangutan. Menurut perhitungan kami, saat ini ruang tersisa hanya untuk 30 individu lagi. Oleh sebab itu kami sangat membutuhkan hutan baru yang dikelola dalam skema IUPHHK-RE sebagai situs pelepasliaran orangutan, dan kami butuh bantuan semua pihak untuk mendapatkan ini.”
“Hari Pahlawan 10 Nopember yang merupakan hasil perjuangan para pendahulu kita, yang rela mati demi meraih kebebasan yang kita nikmati sekarang. Kita juga bisa menjadi pahlawan dengan membantu orangutan mendapatkan kebebasannya untuk hidup di hutan. Tindakan ini tentu sangat sesuai dengan peringatan Hari Pahlawan, dengan menjadi pejuang lingkungan dalam membantu pelestarian orangutan dan habitatnya. Dukungan Anda terhadap rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari berarti juga turut mendukung keberadaan ibukota baru yang berkonsep hutan kota.” tutup Jamartin Sihite
Terkait kegiatan Pelepasliaran orangutan ini, Yayasan BOS menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA Kaltim, Pemprov Kaltim, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, serta masyarakat Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Selain itu, Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donor dalam mendukung terwujudnya kegiatan pelepasliaran ini yaitu Arcus Foundation melalui kampanye Giving Day For Apes dan pendonor dari Swiss yang memberikan matching grant, serta semua pendonor privat, BOS Australia, BOS Jerman, BOS Swiss, BOS UK, dan Save the Orangutan serta para pelaku bisnis seperti Kitabisa.com, Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim, dan Rekayasa Industri. Kami juga berterima kasih kepada para pendukung konservasi di seluruh dunia atas upaya penyelamatan dan rehabilitasi orangutan, dan konservasi orangutan yang lebih luas di Kalimantan. (TS1982)
Discussion about this post