Balikpapan, Borneoupdate.com – Kota Balikpapan kembali berhasil turun ke status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 pada pertengahan April ini. Hal itu menyusul keputusan Kementerian Dalam Negeri terhadap perkembangan kasus Covid-19. Kemudian pemerintah setempat mengeluarkan Surat Edaran Walikota Balikpapan Nomor : 300/ 221 /PEM tentang pelaksanaan PPKM dalam situs pandemi Covid-19. Kebijakan ini berlaku sejak tanggal 12 hingga 25 April 2022 mendatang.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengatakan perubahan status PPKM ke level 1 merupakan hasil kerjasama semua pihak. Bukan hanya pemerintah tapi juga ada peran masyarakat dalam mematuhi sejumlah pembatasan. Termasuk animo mereka mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai upaya mencapai kekebalankelompok (herd immunity).
“Kita berharap bukan hanya turun ke level 1. Tapi terus berupaya hingga Covid-19 ini berakhir. Makanya disiplin protokol kesehatan harus tetap berlaku. Agar kasus positif tidak kembali menanjak naik,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/04).
Menurut Sabaruddin dampak positif dari pengetatan kegiatan masyarakat dan pengetesan melalui Satgas Covid-19 sudah mulai menunjukkan hasilnya. Karena faktanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 turun drastis. Bahkan rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 kini berangsur kosong. Hal yang sama juga terjadi di fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah.
“Kita ingin adanya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti tetap saja pakai masker. Makanya perlu saling mengingatkan soal ini meski sudah ada kelonggaran dari pemerintah,” tutur politisi asal Partai Gerindra Balikpapan ini.
Sabaruddin juga menyarankan pemerintah berfokus pada pendisiplinan protokol kesehatan. Apalagi kegiatan pengetatan yang dilakukan berdampak negatif pada roda ekonomi masyarakat. Sementara seharusnya upaya pencegahan pandemi yang dijalankan tidak berdampak pada roda perekonomian.
“Kita hanya perlu berfokus pada penerapan protokol kesehatan dan relaksasi ekonomi. Karena kalau terus dibatasi ekonomi akan terhenti. Sedangkan tidak ada jaminan Covid-19 itu akan berakhir di bulan sekian, tahun sekian. Nah ini mau sampai kapan,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post