PPU, Borneoupdate.com – Penurunan kuota pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian mendapat sorotan dari DPRD Kabupaten PPU. Pasalnya tahun ini pemerintah pusat hanya mengakomodir 30 persen dari usulan pemerintah daerah. Di mana Kabupaten PPU hanya mendapatkan pupuk subsidi jenis urea hanya 3.873 ton, NPK 4.350 ton, SP36 522 ton, ZA 189 ton, organik granul 1.170 ton dan pupuk organik cair 650 liter.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PPU, Sujiati mengatakan kondisi ini menjadi salah satu PR pemerintah setempat. Apalagi jatah pupuk subsidi untuk petani terus saja mengalami pemangkasan setiap tahunhya. Padahal pupuk subsidi selama ini sudah cukup sulit didapatkan petani terutama saat musim tanam tiba.
“Setiap tahun terus saja berkurang. Kan jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan petani. Kami minta ada perhatian lebih dari pemerintah untuk petani. Jangan sampai bidang pertanian terpinggirkan di tengah kondisi pembangunan,” ujarnya, Kamis (21/07).
Kondisi ini, lanjut Sujiati, menyebabkan kondisi pertanian di PPU semakin mengkhawatirkan. Terutama soal kuota pupuk bersubsidi yang sangat terbatas. Hal itu menimbulkan masalah baru di kalangan petani. Karena pupuk subsidi yang tersedia tidak sebanding dengan luasan lahan yang menjadi tempat petani bercocok tanam.
“Kalau memang alasannya pupuk subsidi tidak tepat sasaran lebih baik diganti saja. kasih subsidi untuk pasca panen di petani. Sudah sering petani mengeluh pupuk tidak ada saat musim tanam. Terus pas panen harga dimainkan tengkulak,” tuturnya lagi.
Menurut Sujiati pihaknya cukup memahami adanya kebijakan pengurangan jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat. Namun pemerintah di daerah dipandangnya perlu mencarikan solusi juga bagi masyarakat petani yang memerlukan pupuk dengan harga tidak terlalu mahal khususnya saat musim tanam tiba.
“Tidak hanya kesulitan mendapatkan pupuk yang dialami petani tetapi juga obat anti hama. Terutama saat proses pemeliharaan tanaman berlomba dengan hama. Kondisi ini tentunya berdampak pada petani di PPU. Saya khawatir stok beras justru berkurang,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post