Balikpapan, Borneoupdate.com – Kelangkaan minyak goreng yang masih terjadi di Balikpapan mengundang perhatian dari pihak lembaga legislatif. Pasalnya pihak Dinas Perdagangan sebagai satuan kerja yang bertanggung jawab dinilai lambat dalam merespon persoalan ini. Akibatnya antrian pembelian minyak goreng terjadi di semua kecamatan. Bahkan harganya tinggi dan stoknya terbatas.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang mempertanyakan kinerja pemerintah menangani persoalan minyak goreng. Karena kondisi ini sudah terjadi di kota minyak lebih dari satu bulan terakhir. Apalagi dalam beberapa pekan ke depan masyarakat muslim akan memasuki bulan suci Ramadan.
“Ini bagaimana penanganannya. Kami juga sudah sidak ke sejumlah distributor untuk memastikan ketersediaan stok minyak goreng. Meski mungkin sedikit terlambat. Karena kami juga AKD belum terbentuk,” ujarnya, Rabu (16/03).
Yang terjadi di lapangan, lanjut Parlindungan, masyarakat belum berhenti melakukan aksi borong minyak goreng. Padahal dari hasil sidak hanya satu merek minyak goreng saja yang mengalami pengurangan suplai. Yakni minyak goreng Sunco. Sementara merek lainnya proses pengiriman dan kuotanya masih normal.
“Dalam sidak yang lalu hanya ada satu merek saja yang suplainya berkurang yaitu merek Sunco. Jadi masyarakat jangan khawatir sama stok minyak goreng. Yang penting kita jangan sampai panik buying,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Parlindungan meminta kepada pemerintah setempat agar segara melakukan penetrasi ke pasar hingga warung. Hal itu untuk memastikan ketersediaan minyak goreng. Sehingga bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng ini ada. Serta tidak lagi kepanikan di masyarakat. (FAD)
Discussion about this post