Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan meminta Dinas Kesehatan mengevaluasi keberadaan bilik desinfektan yang marak dipergunakan di sejumlah fasilitas umum yang ada di Kota Balikpapan. Mengingat berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan, keberadaan bilik desinfektan dinilai membahayakan bagi kesehatan masyarakat apabila dipergunakan secara terus menerus.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Fadlianoor menilai evaluasi keberadaan bilik desinfektan yang ada perlu segera dilakukan. Karena kalau dipergunakan secara terus menerus akan berpengaruh dan mengakibatkan gangguan kesehatan bagi warga yang melewatinya. Seperti gangguan iritasi ketika mengenai kulit serta dapat menyebabkan gangguan hati dan ginjal apabila sampai terhirup saat bernafas.
“Kami apresiasi upaya pencegahan Covid-19 yang terjadi di Balikpapan saat ini. Tapi tetap saja harus mempertimbangkan dampak lainnya bagi masyarakat. Kalau terus-menerus ternyata tidak baik untuk kesehatan, kalau sekali-sekali mungkin tidak apa-apa. Tapi kan beda di lapangan,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Fadlianoor Sejak mulai meluasnya penyebaran virus corona di Kota Balikpapan, tidak hanya di tempat umum, sejumlah warga di beberapa wilayah berinisiatif untuk membuat bilik desinfektan atau melakukan penyemprotan kepada warga yang keluar dan masuk ke wilayah perkampungan.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemi karena sudah menyebar luas ke sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan. Namun kegiatan untuk melakukan penyemprotan desinfektan baik menggunakan bilik atau secara manual kemudian dilarang oleh Kementerian Kesehatan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan ketika dipergunakan secara terus menerus.
“Kami akan berkomunikasi dengan OPD terkait soal ini. Karena bahaya juga masyarakat kita kalau terlalu banyak kena desinfektan. Bisa iritasi kulit, bahkan gangguan pada organ hati dan ginjal,” terangnya.
Meski begitu, Fadlianoor juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak telah terlibat dalam menanggulangi Covid-19. Termasuk upaya mandiri dari masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya dari bahaya penyebaran virus yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliaty menyatakan siap melakukan evaluasi terhadap keberadaan bilik desinfektan yang marak dipergunakan di sejumlah fasilitas umum yang ada di Kota Balikpapan. Karena keberadaan bilik desinfektan dinilai membahayakan bagi kesehatan masyarakat apabila dipergunakan secara terus menerus.
“Kita akan evaluasi, kami lebih menyarankan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, untuk mencegah penularan virus corona,” imbaunya. (FAD)
Discussion about this post