Balikpapan, Borneoupdate.com- Masih terjadinya antrian kendaraan berat yang mengular di sejumlah SPBU di kota minyak rupanya menjadi perhatian bagi anggota DPRD Kota Balikpapan yang baru dilantik. Apalagi Kota Balikpapan yang dikenal luas sebagai pusat pengolahan minyak bumi ternyata juga mengalami antrian BBM.
Menyikapi hal ini, anggota DPRD Kota Balikpapan, Puryadi meminta Pertamina menaikkan kuota BBM yang disalurkan untuk wilayah Balikpapan agar antrian yang berdampak kemacetan bisa terselesaikan. Sebab mobil yang mengantri BBM di Balikpapan juga berasal dari luar daerah dan tidak hanya plat kaltim.
“Itu SPBU kebun sayur, kilo 9, kilo 15 banyak antrian kendaraan besar di sana. Ini ada kemungkinan apa memang solarnya yang kurang atau mobilnya tambah banyak,” kata Puryadi.
Jika memang kuota solarnya yang kurang, Puryadi mengusulkan pihak pertamina melakukan penambahan pasokan dengan aturan main yang jelas. Seperti pendataan terhadap kendaraan pengantri solar. Sehingga satu kendaraan yang sudah mendapatkan solar di satu SPBU tidak bisa lagi membeli solar di SPBU lain di Balikpapan dalam hari yang sama. Bahkan penindakan secara hukum yang melibatkan kepolisian dalam pengawasan terhadap pengguna solar.
““Pada jam tertentu antrian BBM solar menjadi pemandangan biasa yang sudah lama dikeluhkan warga karena menutupi toko dan usaha warga setempat bahkan memakan badan jalan raya,” lanjut Puryadi.
Terkait kemungkinan adanya praktek penimbunan BBM solar, menurut Puryadi pihak Pertamina harus segera mengambil langkah tegas dengan memberi sanksi kepada oknum pengusaha SPBU yang terlibat beserta pelaku penimbunnya agar menjadi peringatan bagi oknum lainnya. Sebab sebelumnya pertamina sudah meluncurkan program Fill Card, yakni kartu kendali pengisi BBM. Di mana melalui kartu tersebut akan terekam volume pembelian BBM yang dilakukan pengendara kendaraan bermotor.
“Ya mungkin pakai aplikasi atau kartu kendali pembeli untuk mencegah penimbun solar,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post