
Balikpapan, Borneoupdate.com – Memperingati hari buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2021, DPRD Kota Balikpapan meminta pemerintah setempat memperhatikan nasib pekerja dalam kondisi pandemi Covid-19. Mengingat pandemi cukup memukul sektor ekonomi yang salah satunya berdampak pada pengurangan pekerja oleh pihak perusahaan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi mengatakan PHK yang terjadi merupakan efek yang sulit dihindari ketika perusahaan kesulitan menyeimbangan neraca pendapatan dan pengeluaran. Untuk itu dirinya meminta pemerintah bisa hadir lewat pembekalan skill dan keahlian bagi pekerja yang di PHK maupun yang sedang mencari pekerjaan agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja.
“Kita tahu sangat berdampak bahkan yang terburuk ada yang kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu fasilitas dari Pemerintah melalui program kartu pra kerja harus bisa dimaksimalkan. Kalau perlu ada BLK khusus milik Pemkot Balikpapan yang mewadahi pelatihan pekerja khusus asal kota minyak,” ujarnya (01/05).
Menurut Iwan segala kebijakan yang ditetapkan pemerintah setempat harus memperhatikan sisi pekerja ini terutama dalam persoalan perluasan lapangan kerja. Apalagi saat ini proses pembangunan yang dilakukan pemerintah di berbagai daerah tentunya harus juga berdampak pada tingkat perekonomian masyarakat setempat khususnya warga Balikpapan.
“Kan pemerintah berencana membangun ibukota baru di daerah PPU dan Kukar. Tentu akan banyak tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan pembangunan itu. Nah itu perlu regulasi pemerintah agar pekerja lokal bisa menikmati pekerjaan disitu. Belum lagi proyek pembangunan di Balikpapan. Seperti proyek tol, perluasan kilang dan lain-lainnya,” tuturnya.
Selain itu lanjut Iwan, ada dampak digitalisasi yang menjadi tantangan bagi ekonomi kreatif di Balikpapan. Karena walaupun di satu sisi membuka lapangan pekerjaan baru namun disisi lain tidak sedikit yang kehilangan pekerjaan karena tergerus era digital. Maka regulasi di daerah perlu dibuat untuk mempermudah keterlibatan pekerja lokal dalam proyek yang beroperasi di Balikpapan.
“Kondisi buruh di Balikpapan di tengah kondisi pandemi tidak sedikit kemudian yang kehilangan pekerjaan. Termasuk juga di tengah era digitalisasi menjadikan tantangan yang tidak mudah buat mereka, walaupun di satu sisi membuka lapangan pekerjaan baru,” lanjutnya lagi.
Sehingga pihak DPRD tambah Iwan menilai keterampilan akan sangat bermanfaat bagi pengangguran sebab dengan adanya keterampilan, pengangguran bisa membuka usaha sendiri selama belum mendapat pekerjaan. Di samping itu, pemahaman akan pentingnya pendidikan di kalangan orang tua juga bisa menjadi pendorong untuk peningkatan kualitas pendidikan.
“Jadi pemerintah harus terus mendorong peningkatan kemampuan para pekerja/buruh baik soft skill maupun hard skill, sehingga tenaga kerja di balikpapan mempunyai daya saing yang kompetitif, untuk bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutupnya. (FAD)




















Discussion about this post