Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan kembali usulkan penggantian paket sembako menjadi uang tunai dalam program bantuan dampak sosial pandemi Virus Corona (Covid-19). Usulan tersebut sebelumnya disampaikan Wakil ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, yang menilai kurang efektifnya pembagian paket sembako.
Menurutnya, pihak DPRD cukup banyak mendapat masukan dari masyarakat terkait pembagian paket sembako oleh pemerintah dalam program bantuan sosial Covid-19. Salah satunya mengenai isi paket yang dianggap tidak sesuai dengan nominal yang telah dianggarkan Rp 300 ribu per KK.
“Jadi kami sampaikan, ini bukan maunya dewan, ini maunya masyarakat, karena dari laporan masyarakat bahwa sembako yang berupa beras, gula dan lainnya itu ketika dihitung-hitung nilainya tidak sampai Rp 300 ribu. Belum lagi telur yang dilaporkan banyak busuk. Jadi mereka minta diganti bentuk tunai saja,” ujar politisi asal Gerindra ini.
Sabaruddin menjelaskan bahwa usulan masyarakat telah disampaikan ke pemerintah kota, untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak akibat penyebaran Covid-19. Termasuk sejumlah laporan terkait daftar penerima bantuan sosial yang dinilai tidak tepat sasaran.
“Kita sudah berapa kali menyampaikan pemerintah soal data yang disampaikan di masyarakat itu adalah seperti ini, pemerintah ini ya kita mau katakan dia mendengar atau tidak mendengar ya tapi kita berikan seperti ini solusinya. Kami sebagai anggota dewan hanya menjalankan tugas mengawasi kinerja pemerintah,” lanjutnya.
Secara terpisah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih mengkaji usulan penggantian bantuan dampak sosial kepada masyarakat tersebut.
Menurutnya, untuk penyaluran bantuan sosial tahap ketiga yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini masih diberikan dalam bentuk paket sembako. Adapun untuk perubahan dalam bentuk tunai maka akan dipertimbangkan pada tahap akhir atau tahap empat.
“Kemungkinan tahap ketiga ini masih tetap sembako tapi kita akan kaji untuk yang terakhir itu yang ke-4 itu apakah nanti dalam bentuk uang atau sembako,” ujarnya singkat. (FAD)
Discussion about this post