Balikpapan, Borneoupdate.com – Relaksasi selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 mulai berdampak pada ekonomi di Balikpapan. Salah satunya sektor pariwisata yang mencatatkan pendapatan daerah hingga Rp 1,9 miliar pada Oktober ini.
Menyikapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Haris mengingatkan pemerintah berfokus pada pendisiplinan protokol kesehatan. Apalagi kegiatan pariwisata melibatkan cukup banyak orang meski berdampak positif pada roda ekonomi masyarakat.
“Kita ingin tetap adanya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti tetap saja pakai masker. Makanya perlu saling mengingatkan soal ini meski sudah ada kelonggaran dari pemerintah,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/10).
Menurut Haris, dirinya menyambut baik status PPKM di Kota Balikpapan yang bertahan di level 2. Bahkan sektor ekonomi mulai menunjukkan pergerakannya. Karena faktanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 turun drastis dan rumah sakit yang berangsur kosong. Termasuk di fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah.
“Kita hanya perlu berfokus pada penerapan protokol kesehatan dan relaksasi ekonomi. Karena kalau terus dibatasi ekonomi akan terhenti. Sedangkan tidak ada jaminan Covid-19 itu akan berakhir di bulan sekian, tahun sekian. Nah ini mau sampai kapan,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Dortje Marpaung, menyebutkan adanya peningkatan grafik kunjungan lokasi wisata. Meski sebelum itu, dirinya mengaku pesimis terhadap capaian pemasukan PAD pariwisata. Mengingat kenaikan kasus Covid-19 membuat pemerintah menutup lokasi wisata hingga Juli lalu.
“Grafik kunjungannya mulai naik. PAD kita juga mencapai Rp 1,9 miliar. Syukurnya sudah melampaui target PAD kita setelah revisi tahun 2021 sebesar Rp 1,3 miliar. Semula targetny Rp 4,6 miliar,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Dortje terus mendorong program peningkatan pariwisata yang berbasis CHSE atau clean, health, safety and sustainable environment. Program tersebut diharapkan meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap jaminan keamanan pengunjung di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kita tetap pakai CHSE supaya pelanggan merasa enjoy. Apalagi kondisi pandemi belum berakhir. Tetap wajib protokol kesehatan secara ketat jika ingin banyak pengunjung. Karena memang kita tidak tahu kapan sampai pandemi ini berakhir,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post