Balikpapan, Borneoupdate.com – Pengerjaan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di ruas jalan MT Haryono terus menyisakan masalah. Yang terbaru terkait genangan air yang terjadi pasca hujan deras Selasa (21/11) lalu. Padahal pihak kontraktor pelaksana sedang melakukan pengerjaan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim menunjuk perencanaan drainase model tertutup yang menjadi biang masalahnya. Hal itu karena tumpukan sedimentasi di Balikpapan yang sangat tinggi. Akibatnya drainase yang tertutup itu lama-lama bisa buntu. Otomatis menimbulkan genangan air yang sampai ke jalanan.
“Kita sudah berapa kali melakukan sidak ke lokasi. Pekerjaanya terkesan asal-asalan. Peringatan dari pemerintah juga tidak digubris. Itu susunan betonnya miring- miring nanti kotoran akan nyangkut,” ujarnya, Rabu (22/11).
Menurut Kamaruddin, penggunaan drainase tertutup jika tidak ada sedimentasi dan hanya dialiri air. Sementara aliran air yang terjadi di Balikpapan membawa larutan tanah dan sampah. Sehingga dengan drainase yang tertutup malah bisa membuat banjir lebih parah. “Bisa jadi ketika pekerjaan ini selesai ternyata banjir di MT Haryono tidak selesai,” jelasnya.
Seharusnya, lanjut Kamaruddin, pemerintah menggunakan drainase model terbuka yang mempermudah proses pengerukan sedimentasi. Apalagi model tersebut sudah pernah dipraktekkan oleh Pemprov DKI Jakarta di proyek banjir kanal timur. Meski belum 100 persen bebas banjir namun cukup mempermudah proses penanganan di lapangan.
“Kami melihat di Jakarta ada proyek banjir kanal timur. Cukup efektif menangani banjir di sana. Kalau melihat situasi ini kami khawatir banjir di MT Haryono malah lebih parah,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post