Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi wabah virus corona saat ini membuat pemerintah di berbagai daerah harus menyisihkan anggaran untuk pencegahan di lapangan. Apalagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah memperpanjang status tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga 21 Desember 2020 mendatang. Dimana Gubernur Kaltim sudah mengeluarkan surat keputusan resmi bernomor 360/K.430/2020 terkait Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut ditambah dengan lonjakan penambahan jumlah kasus yang signifikan.
Menghadapi hal ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kota Balikpapan mengupayakan ketersediaan anggaran untuk penanganan Covid-19 dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan tahun 2021. Sebagai respon terhadap adanya kebijakan perpanjangan status tanggap darurat dan masih tingginya penambahan jumlah kasus Covid-19..
Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan pihaknya telah bersepakat dengan Pemerintah Kota Balikpapan dalam memfokuskan sebagian besar kegiatan yang direncanakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan 2021 untuk membiayai program penanganan Covid-19. Dari kesepakatan tersebut diharapkan ada penurunan kasus positif Covid-19 di Balikpapan.
“Kita pastikan akan tetap menyiapkan anggaran di APBD 2021 mendatang untuk membiayai program Covid-19,” ujarnya kepada wartawan usai Sidang Paripurna pembahasan APBD 2021 di DPRD Kota Balikpapan, Jumat (4/9) siang.
Menurut Abdulloh ada dua program yang menjadi fokus dalam penyusunan APBD Kota Balikpapan tahun 2021 yakni kesehatan dan pemulihan ekonomi (recovery). Mengingat dua hal inilah yang cukup terdampak sejak terjadinya pandemi covid-19 di hampir seluruh kabupaten kota di Kaltim. Sehingga pemerintah perlu memberikan perhatian khusus agar meringankan beban masyarakat.
“Prioritas anggaran pada tahun 2021 adalah tetap pada fokus untuk penanganan Covid-19. Jadi khusus untuk kesehatan dan rumah sakit yang diperhatikan termasuk juga recovery economy,” tuturnya.
Dalam upaya memfokuskan anggaran penanganan Covid-19 di tahun 2021, lanjut Abdulloh pihaknya akan memfokuskan hampir 50 persen anggaran yang tersedia. Total anggaran yang difokuskan merupakan anggaran hasil refocusing anggaran dan penyesuaian terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan. Adapun target Pendapatan Asli Daerah Kota Balikpapan pada tahun 2021 diharapkan mencapai Rp 400 miliar.
Nilai tersebut menyesuaikan dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Balikpapan tahun 2020, yang pada awalnya ditetapkan sebesar Rp 715 miliar. Kemudian dilakukan penyesuaian terhadap kondisi perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19 menjadi Rp 400 miliar lebih.
“Pendapatan yang awalnya ditarget Rp 715 miliar dilakukan penyesuaian menjadi Rp 400 miliar. Dan dari anggaran tersebut dipergunakan paling banyak untuk penanganan Covid-19,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post