Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke wilayah Kaltim masih menyisakan sejumlah persoalan. Salah satunya mengenai perhatian dari pemerintah pusat terhadap infrastruktur di daerah penyangga. Mengingat Kota Balikpapan merupakan pintu masuk utama ke Provinsi Kaltim dan bakal menjadi penyangga utama terhadap kawasan IKN yang baru berdiri.
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Eko Desyanto mengatakan anggaran pembangunan daerah tentunya bertumpu pada APBD. Di mana kota minyak memiliki total APBD sebesar Rp 2,3 triliun dan pendapatan daerah sebanyak Rp 760 miliar. Sementara salah satu dampak dari pemindahan IKN yakni pertambahan jumlah penduduk. Kondisi itu jelas akan menuntut pemerintah setempat juga bergerak menyediakan fasilitas umum bagi masyarakat.
“Semua sektor harus kita benahi. Seperti infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan. Karena untuk menjadi kota penyangga itu sangat berat juga, di antaranya menyangkut ancaman peningkatan pertumbuhan penduduk,” ujarnya, Sabtu (02/04).
Informasi terbaru, lanjut Doris, perkiraan jumlah penduduk yang masuk ke kota terdekat bisa mencapai 1 hingga 2 juta orang. Mengingat keberadaan IKN dan kota penyangga menjadi magnet bagi para pencari kerja dan investor. Termasuk perkiraan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar dengan adanya kegiatan pembangunan di kawasan IKN.
“Warga Kaltim bisa berbangga karena IKN pindah kesini. Tapi jangan lupa juga ada dampak ikutan dari kebijakan itu. Utamanya dampak sosial dan ekonomi dari pertambahan penduduk. Kan orangnya tambah banyak. Sementara pekerjaan belum tentu ada,” tuturnya lagi.
Menurut Doris, pihaknya meminta pemerintah pusat memperhatikan infrastruktur kota minyak sebagai wilayah penyangga utama IKN. Karena kegiatan pembangunan tergolong berskala besar. Apalagi pemerintah sudah berjanji akan mengakomodir masukan daerah tentang kearifan lokal saat realisasi IKN.
“Hal yang terpenting, yang harus segera ada perbaikan infrastruktur. Jangan menunggu sampai nanti. Harusnya dari mulai sekarang sudah ada upaya peningkatan infrastruktur di Kota Balikpapan sebagai kota penyangga ibukota negara yang baru,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post