Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD bersama Pemerintah Kota Balikpapan melanjutkan sidang paripurna secara virtual pada pembahasan APBD Perubahan tahun 2022. Dalam kegiatan ini, seluruh fraksi yang ada di DPRD Balikpapan memberikan pandangan umum atas nota penjelasan Walikota tentang rancangan peraturan daerah perubahan APBD pada 1 September lalu.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengatakan sidang ini merupakan proses formal atas proses kesepakatan APBD Perubahan tahun 2022. Sebelumnya, baik tim anggaran Pemkot maupun Badan Anggaran di DPRD Balikpapan sudah melakukan penyesuaian antara ketersediaan anggaran dan belanja daerah.
“Dalam kesempatan ini, masing-masing fraksi-fraksi di DPRD Balikpapan memberikan pandangan umum berupa pertanyaan dan solusi yang harus dijawab Walikota pada saat paripurna selanjutnya,” ujarnya saat wawancara usai rapat paripurna di gedung DPRD Balikpapan, Senin (05/09).
Menurut Sabaruddin hampir semua fraksi menyampaikan pandangan kritisnya atas kebijakan kepala daerah. Salah satunya soal target pendapatan asli daerah (PAD) di tahun ini. Di mana pemerintah telah menetapkan sebesar Rp 850 miliar. Namun kemudian terjadi revisi di anggaran perubahan yang menjadi Rp 780 miliar.
“Semua fraksi mempertanyakan soal revisi PAD. Karena dulu yang menetapkan target PAD segitu justru dari pihak pemerintah sendiri. Yang jelas revisi PAD akan berpengaruh pada pendapatan dan belanja keuangan di daerah,” tuturnya lagi.
Dalam proses selanjutnya, tambah Sabaruddin, Walikota Balikpapan akan memberikan jawaban terhadap pandangan umum yang disampaikan fraksi di DPRD. Dimana kesimpulan dari rata-rata pandangan umum fraksi menyampaikan implementasi dari pelaksanaan di APBD Murni 2022 yang belum terlaksana agar dilanjutkan di APBD perubahan 2022.
“Masih ada beberapa tahapan lagi yang akan kita lalui. Intinya kita akan upayakan ini terselesaikan tepat waktu. Karena setelah ini masih ada pembahasan APBD murni tahun 2022 yang perlu diselesaikan secepatnya,” tambah politisi asal Partai Gerindra Balikpapan ini. (FAD)
Discussion about this post