Balikpapan, Borneoupdate.com – Vaksinasi Covid-19 bagi para guru yang dimulai pada awal Maret ini diharapkan membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Balikpapan. Mengingat kegiatan belajar secara tatap muka yang sebelumnya dijadwalkan pada Januari lalu oleh Kementerian Pendidikan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Hatta Umar mengakui pembelajaran secara online yang dilakukan selama ini dinilai kurang efektif. Baik oleh orang tua wali murid, pihak siswa maupun para guru. Mulai masalah kesulitan membagi waktu karena anak lebih satu dan orang tua punya kesibukan lain yang juga cukup menyita waktu.
“Ada banyak keluhan masuk ke kamk. Soal susahnya mendampingi anak belajar. Orang tua kurang pengetahuan. Sampai ada juga anak merasa kurang nyaman belajar dengan orang tua,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (02/03).
Adanya vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan di Balikpapan ini, lanjut Hatta, diharapkan bisa mempercepat pembukaan kegiatan belajar secara langsung di sekolah. Seperti diadakan pertemuan di sekolah dua kali sepekan secara terjadwal.
“Contoh hari Senin untuk kelas I dan seterusnya, agar anak-anak murid tidak jenuh di rumah. Ini harus kita perhatikan juga solusi seperti ini,” tuturnya.
Menurut Hatta banyak juga wali murid yang merasa terganggu pekerjaannya, karena mendampingi murid belajar online. Padahal pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah tapi juga orang tua di rumah. Meski begitu perlu adanya evaluasi oleh dinas terkait melalui pertemuan antara guru dan wali murid untuk mencari solusi soal pembelajaran.
“Harus dilakukan evaluasi, supaya ada solusi, karena kita tidak tahu sampai kapan Covid-19 ini akan berakhir. Karena tidak ada jaminan pelajar SD, SMP dan SMA akan lebih baik dengan belajar daring,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post