PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kabupaten PPU menilai keberadaan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) mulai memperlihatkan dampaknya. Salah satunya pada sektor perekonomian yang perlahan tumbuh seiring progres pembangunan infrastruktur IKN. Seperti proyek Bendungan Sepaku, Intake Sungai Sepaku dan jalan lingkar Sepaku.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PPU, Wakidi mengatakan pertumbuhan ekonomi terlihat pada usaha warung makan dan penginapan yang secara perlahan mulai tumbuh di Kecamatan Sepaku. Ini menunjukkan volume transaksi meningkat semenjak adanya proyek pembangunan. Meski sempat terhenti ketika pandemi Covid-19.
“Dampak pembangunan IKN di Sepaku sudah mulai terlihat dengan tumbuhnya warung makan dan tempat penginapan. Itu bisa kita lihat dalam beberapa bulan terakhir. Banyak acara di titik nol IKN,” ujarnya, Rabu (20/07).
Selain itu, lanjut Wakidi, sejumlah proyek infrastruktur IKN juga melibatkan tenaga kerja lokal. Bahkan pemerintah pusat juga membantu peningkatan skill tenaga kerja lewat program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Di antaranya beberapa pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja dilakukan oleh pusat.
“Keterlibatan tenaga kerja lokal sudah ada. Lalu tenaga kerja lokal juga dapat pelatihan sertifikasi kalau mau bekerja di IKN. Ini bagus untuk perkembangan skill tenaga kerja kita,” tuturnya lagi.
Menurut Wakidi proses pembangunan IKN Nusantara diperkirakan berlangsung hingga tahun 2045. Karena itu pemerintah daerah harus mampu menyiapkan SDM lokal sejak dini agar memiliki daya saing. Mengingat lowongan kerja di IKN juga diisi oleh tenaga kerja dari daerah lain yang punya kompetensi dan daya saing.
“SDM PPU sebenarnya cukup memadai, hanya saja perlu ditingkatkan kompetensinya. Karena itu, kami minta pemerintah daerah siapkan anggaran pelatihan tenaga kerja. Jadi skill mereka terus terasah,” tambahnya. (ADV/ SAN)
Discussion about this post