Balikpapan, Borneoupdate.com – Proyek Refinery Development & Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan & Lawe-Lawe terus menunjukkan progres yang semakin masif, dibuktikan dengan dimulainya fase _Commissioning & Start Up_ setelah fase konstruksi selesai untuk pekerjaan _Turn Around_ (TA) Revamp atau pemeliharaan kilang. Fase _commissioning_ dilakukan untuk memastikan layak atau tidaknya unit digunakan dan memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang membahayakan keselamatan ketika unit tersebut dioperasikan.
Untuk memastikan kesiapsiagaan penanganan keadaan darurat yang mungkin saja terjadi dan membiasakan pekerja dengan unit-unit baru yang akan dioperasikan, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) sebagai pengelola Proyek RDMP RU V Balikpapan bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU V Balikpapan lakukan Simulasi Penanganan Keadaan Darurat. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak diantaranya Fungsi HSSE PT KPB dan HSSE PT KPI RU V beserta tim operasi PT KPI RU V dan System Completion PT KPB.
Skenario keadaan darurat dipusatkan di area New Unit CDU Pre Flash pada Pompa Pre Flash Column Reflux. Simulasi diawali dengan adanya kehilangan daya listrik (_black out_) pada unit pembangkitan baru yang menyebabkan team operasi harus melakukan _Emergency Shutdown_. Di saat yang bersamaan, terjadi kebakaran dengan indikasi disebabkan adanya kebocoran _hydrocarbon_ pada seal mekanikal pompa. Kondisi ini direspon petugas operasi dengan berusaha memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Karena kondisi api yang mulai membesar dan tidak dapat ditanggulangi menggunakan APAR, tim Pertamina Fire Brigade diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan secara intensif.
Simulasi Penanganan Keadaan Darurat juga turut melibatkan pekerja kontraktor RDMP Balikpapan JO untuk dilakukan evakuasi menuju ke titik yang lebih aman, agar tidak terdampak potensi bahaya.
Defrinaldo, VP HSSE PT KPB menyampaikan bahwa Simulasi Penanganan Keadaan Darurat bertujuan untuk memastikan sistem komando dan komunikasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) berjalan baik ketika dinyatakan kondisi keadaan darurat pada fase _Commissioning dan Start Up_, “PT KPB selalu mengutamakan aspek safety dalam setiap pekerjaan sesuai dengan HSSE 3 Golden Rules (Patuh, Intervensi, Peduli) untuk menjunjung tinggi aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada setiap pekerjanya. Komitmen safety akan terus kita junjung tinggi, salah satunya dengan pelaksanaan simulasi ini. Kita sama-sama berharap, kondisi ini hanya sampai simulasi dan pelatihan”, ujarnya. (*)
Discussion about this post