Balikpapan, Borneoupdate.com – Semangat emansipasi perempuan yang diwariskan R.A. Kartini terus tumbuh dalam berbagai wujud, salah satunya melalui kontribusi nyata perempuan-perempuan hebat di lingkungan proyek strategis nasional. PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), sebagai pelaksana Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, menegaskan bahwa keberhasilan proyek tak lepas dari peran perempuan yang tangguh dan visioner.
Salah satunya adalah Mayapati Husni, Vice President Project Control & Quality Assurance (PCQA) PT KPB. Ia menegaskan bahwa kehadiran perempuan bukan hanya menjadi simbol, tetapi aktor utama yang menanamkan nilai keselamatan dan keberlanjutan dalam budaya kerja proyek.
“Dalam setiap sejarah bangsa, perempuan telah menorehkan peran penting yang tak tergantikan. Hari ini, sosok Kartini menjelma dalam diri perempuan-perempuan tangguh yang kami sapa dengan sebutan perwira,” ungkap Mayapati.
Di bawah koordinasinya, sejumlah penghargaan bergengsi berhasil diraih, seperti Most Valuable PIC (MVP) Risk Management oleh Direktur Manajemen Risiko PT KPI, serta Platinum Award dalam Continues Improvement Program tahun 2024.
“Kepemimpinan perempuan bukan hanya soal pencapaian, tetapi bukti nyata integritas, keberanian, dan visi yang dibawa untuk masa depan,” tambahnya.
Kontribusi perempuan juga tercermin dalam fungsi Communication & Stakeholder Relation. Siti Fauzia, Pjs. Manager Communication & Stakeholder Relations PT KPB, mengungkapkan bahwa sejak bergabung pada November 2023, ia telah menghadapi tantangan dalam membangun dan mengoptimalisasi sumber daya komunikasi yang efektif untuk proyek sebesar RDMP Balikpapan.
“Tantangan terberat adalah mengelola kompleksitas tenaga kerja, alat, dan target waktu proyek. Solusinya kami tuangkan dalam strategi bisnis yang menyeluruh, baik jangka pendek dan panjang dengan tetap mengedepankan aspek HSSE sebagai budaya utama,” ujarnya.
Fauzia akrabnya menyebut bahwa strategi komunikasi berperan penting dalam memperkuat reputasi perusahaan serta memastikan kelancaran operasional. “Kami bersyukur banyak program unggulan telah diakui secara luas, termasuk melalui penghargaan-penghargaan yang diraih perusahaan,” katanya.
Memaknai Hari Kartini, Fauzia menambahkan bahwa berkat pemikiran Kartini, para perempuan dapat setara dengan laki-laki di berbagai bidang. Di BUMN, khususnya Pertamina, banyak jabatan strategis kini diisi perempuan. “Bukan hal yang mudah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kita sebagai perempuan untuk tumbuh dan memimpin tanpa takut untuk dilabel stereotip,” tambahnya.
Ia pun berpesan kepada perempuan muda yang ingin berkarya di industri energi untuk tetap semangat dalam berkarya untuk bangsa. “Jadilah pribadi yang inspiratif melalui kegiatan positif dan prestasi, tanpa melupakan sifat dasar kita sebagai perempuan yang lembut dan penuh kasih sayang,” tutupnya.
Saat ini, jumlah pekerja perempuan di lingkungan PT KPB mencapai 12,8% dari total 1.512 orang. Persentase ini mencerminkan partisipasi aktif perempuan dalam berbagai peran teknis maupun non-teknis di lingkungan proyek yang didominasi oleh pekerja laki-laki.
VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyatakan bahwa perusahaan secara aktif mendorong budaya kerja yang inklusif melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah Woman Positive Safety Intervention (WPSI) yaitu kampanye keselamatan kerja berbasis pemberdayaan energi positif perempuan. “Kehadiran pekerja perempuan membawa pendekatan yang lebih empatik dan persuasif dalam membangun budaya keselamatan,” ucap Asep.
Menurutnya, Hari Kartini menjadi refleksi bahwa proyek ini tumbuh karena kontribusi semua pihak, tanpa memandang gender. “Kami percaya, perempuan tangguh adalah bagian dari daya dorong utama yang membuat proyek terus tumbuh. Semangat mereka memperkuat semangat kita semua untuk menyelesaikan proyek strategis ini dengan aman untuk ketahanan dan kemandirian energi negeri,” tutupnya. (*/KPB)
Discussion about this post