Balikpapan, Borneoupdate.com – Kota Balikpapan dinyatakan cukup sulit untuk meraih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Pasalnya pemerintah pusat menerapkan sejumlah syarat yang dinilai memberatkan. Terutama faktor kota minyak sebagai wilayah transit dan perlintasan yang menghubungkan antar kota dalam dan luar provinsi (aglomerasi).
Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh, cukup menyayangkan tidak berubahnya level status PPKM. Padahal jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah menurun drastis. Apalagi kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan cukup tinggi. Bahkan gerakan vaksinasi Covid-19 didukung seluruh elemen yang ada di kota minyak.
“Balikpapan penanganannya sudah luar biasa. Sudah baik. Mungkin karena penilaiannya secara umum untuk Kaltim maka Balikpapan juga terkena imbasnya. Ini masih level 4. Ototmatis berimbas pada sektor usaha. Susah buka kalau masih pembatasan,” ujarnya singkat.
Sementara juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan ada tiga syarat utama yang ditetapkan pemerintah pusat dalam penetapan status PPKM. Yakni aglomerasi, jumlah penduduk dan prosentase cakupan vaksinasi Covid-19.
“Kalau soal aglomerasi kita tidak bisa apa-apa. Karena Balikpapan memang daerah perlintasan orang sebagai pintu gerbang Kaltim. Berbatasan dengan banyak kabupaten-kota lain,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/09) siang.
Kondisi yang sama lanjut wanita yang akrab disapai Dio ini, juga terjadi dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dimana banyak sekali pekerja tambang bolak balik dari luar daerah di sana dan Kukar juga berbatasan dengan lebih banyak kabupaten/kota lain. Akibatnya status PPKM level 4 yang disandang Kota Balikpapan sulit diturunkan ke level 3.
“Kita tunggu Pusat saja. Soalnya ada pertimbangan aglomerasi yg disampaikan saat siaran pers hari Senin (20/09) lalu. Hasil Ratas Presiden juga memutuskan 10 kabupaten/kota tetap di level.4 termasuk Balikpapan. Alasannya karena pertimbangan aglomerasi, jumlah penduduk dan vaksinasi,” jelasnya.
Adapun target cakupan vaksinasi Covid-19, menurut Dio, saat ini masih terus berjalan. Dirinya menargetkan di bulan Desember 2021 nanti dapat tercapai 80 persen untuk mengejar kekebalan kelompok (herd immunity) di Kota Balikpapan. Sehingga seluruh kegiatan masyarakat bisa dibuka secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita dosis pertama sudah 51,8 persen. Dosis kedua 24,4 persen. Untuk dosis ketiga sudah 72,5 persen karena terbatas pada tenaga kesehatan. Itu juga menyesuaikan pasokan vaksin dari pusat. Alhamdulillah ada berbagai pihak yang turut melaksanakan vaksin,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post