
Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan siap mendukung rencana revitalisasi terhadap objek wisata Pantai Manggar. Pasalnya lokasi ini menjadi tempat wisata favorit warga baik dalam maupun luar kota. Termasuk menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Aminuddin mengatakan peningkatan sejumlah fasilitas pada pantai Manggar mutlak diperlukan. Meski semenjak pandemi Covid-19, kawasan wisata ini sering sepi karena pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Namun hingga Nopember ini PAD dari objek wisata ini sudah mampu mencapai Rp 1,2 miliar.
“Ini sarana tempat hiburan yang paling dominan di kita. Kunjungan warga setempat maupun luar daerah. Tentunya kita tahu ini kan primadona wisata kita. Perlu juga renovasi dan peningkatan fasilitasnya,” ujarnya, Jumat (26/11).
Rencananya, lanjut Aminuddin, anggaran peningkatan kualitas pantai Manggar akan menelan dana sebesar Rp 3 Miliar. Perbaikannya dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari gapura depan, halaman parkir, pembangunan patung ikon pantai yang baru hingga pembelian armada pengangkut sampah.
“Jadi pintu depan itu akan dibuat gapura. Lalu mengganti ikon beruang dengan ikon ikan.terus ada juga anggaran pengadaan mobil pengangkut sampah jadi tidak perlu menitip lagi ke DLH. Ini demi mempermudah fasilitas kebersihan di sana,” tuturnya lagi.
Menurut Aminuddin, pengelola kawasan wisata harus membuat sejumlah program yang menjadi daya tarik wisatawan setelah peningkatan fasilitas pantai Manggar. Ia mencontohkan perlunya pembuatan pusat kerajinan budaya yang bisa menarik wisatawan untuk datang dan mempelajari kebudayaan masyarakat setempat.
“Saat pandemi saja PAD dari Manggar bisa Rp 1,2 miliar. Targetnya sampai akhir tahun sebesar Rp 1,9 Miliar. Kalau sebelum pademi bisa sampai Rp 4 Miliar. Maka kita perlu peningkatan program di tempat wisata itu juga. Jangan hanya infrastruktur fisiknya saja,” tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dortje Marpaung mengatakan pihaknya siap melanjutkan program peningkatan pariwisata yang berbasis CHSE atau clean, health, safety and sustainable environment. Program tersebut menjadi upaya meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap jaminan keamanan pengunjung di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kita tetap pakai CHSE supaya pelanggan merasa enjoy dalam safety dan clean-nya. Apalagi masih kondisi pandemi yang mewajibkan seluruh sektor pakai protokol kesehatan secara ketat. Karena memang kita tidak tahu kapan sampai pandemi ini berakhir,” terangnya. (FAD)




















Discussion about this post