Samarinda, Borneoupdate.com- Sebagai bentuk Implementasi dalam menjaga dan melestarikan Seni dan Budaya warisan leluhur di era globalisasi saat ini, Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyelenggarakan Pekan Seni Nasional (PSN) bertajuk Kayuh Baimbai, yang berarti bekerja bergotong-royong.
Pekan Seni Nasional (PSN) yang telah dilaksanakan belum lama ini (20-26/9), terdiri dari beberapa kegiatan yakni seni pertunjukan dan seni media yang digelar di taman budaya samarinda, dan pameran besar seni rupa (PBSR) ke 7 tahun 2019 yang dilaksanakan di Bigmall Samarinda, Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Surya Darma, salah satu Perupa Balikpapan yang cukup dikenal dari Galeri Bayu Art Studio, yang berada dibawah naungan Dewan Kesenian Balikpapan (DKB), usai mengikuti kegiatan PBSR ke 7 bertaraf Internasional ini (29/9).
Menurut Surya Darma, pada ajang PBSR ke 7 bertajuk Kayuh Baimbai yang berarti bekerja gotong-royong, yang diikuti sebanyak 100 perupa asal Kalimantan, Malaysia dan Brunei ini, dirinya mengaku sangat berbahagia, lantaran mendapat kepercayaan dari Kemendikbud RI sebagai kurator lokal kalimantan, bersama dengan kurator dari Jakarta yaitu Bambang Asrini Widjanarko dan Aidil Usman.
“Kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai kurator, untuk mengawal pameran berskala Internasional ini tidak asal main tunjuk. Namun melalui penilaian dan seleksi berdasarkan rekam jejak saya dalam berkesenian, karena tugas kurator itu sangat penting untuk sebuah pameran,” Jelas Surya. “Manfaat yang sangat dirasakan para perupa dari pameran besar ini dapat menambah wawasan, serta jejaring seni dari berbagai negara dan daerah sekaligus sharing ilmu,” Pungkasnya
Dari ajang ini para perupa muda dapat menimba ilmu dari yang senior dan sudah punya nama, selain itu yang tadinya hanya mengetahui seni lukisan saja kini bertambah pengetahuan tentang seni lainnya seperti fotografi, batik, seni media, instalasi dan lainnya.
Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) ke 7 ini merupakan agenda rutin tahunan dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang dilaksanakan secara bergantian di kota-kota besar Indonesia, dalam rangka untuk mensosialisasikan ide kreatif seniman sebagai media edukasi, hiburan dan media reflektif bagi seniman, sehingga eksistensi budaya warisan leluhur bisa bertahan di era globalisasi saat ini.
PSN ini selain sebagai ajang pelestarian seni dan budaya warisan leluhur, yang mengangkat nilai-nilai kearifan budaya lokal, juga bertujuan untuk menjalin keakraban sekaligus memperkenalkan tentang khazanah seni budaya masing-masing daerah. (TS1982)
Discussion about this post