Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan melalui Komisi III mengajukan ekspose terhadap proyek penanganan banjir. Pasalnya persoalan ini belum pernah tuntas terselesaikan sejak beberapa periode kepemimpinan kepala daerah di kota minyak.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi al Qadri mengatakan fokus utama penanganan banjir terletak pada ketersediaan anggaran. Meski secara umum anggaran yang tersedia cukup terbatas. Namun pihak pemerintah bersama dewan sudah menyetujui skema anggaran multi years (tahun jamak).
“Itu lagi kita ajukan agar ekspose di Komisi III. Yang jelas itu soal penanganan banjir jadi pusat perhatian pihak kami di dewan. Apalagi ini katanya pakai program multi years,” ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD Balikpapan, Jumat (02/09).
Untuk itu, lanjut Alwi, pihaknya bersama satuan kerja terkait berencana memfokuskan pembenahan daerah aliran sungai ampal dalam proyek penanggulangan banjir. Termasuk upaya pembebasan lahan warga yang terkena pelebaran sungai yang hingga kini belum tuntas.
“Kita itu sudah 80 titik banjir sekarang. Artinya saya juga meminta kepada dinas PU untuk fokus menangani banjir. Jadi memang penanganan banjir di tiap daerah beda-beda. Persoalannya memang kompleks,” tuturnya lagi.
Menurut Alwi, penanganan banjir di Kota Balikpapan memerlukan solusi yang menyeluruh. Karena kota ini terus berkembang dengan adanya pengembangan hunian dan pembukaan lahan. Makanya penanggulangan banjir memerlukan keterlibatan mulai sektor hulu hingga hilir agar bisa segera tuntas.
“Saya melihat persoalan utama pada kawasan cekungan air dan drainase. Seperti banjir pasar segar. Itu kan daerahnya rendah dibanding sekitarnya. Lalu banyak drainase yang justru tertutup karena ada pembangunan,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post