Balikpapan, Borneoupdate.com – Kegiatan pencegahan (mitigasi) terhadap bencana sudah menjadi instruksi dari pemerintah pusat. Di mana setiap daerah wajib menyiapkan fasilitas pendukung terhadap kegiatan di lapangan. Seperti SDM yang memahami tentang kebencanaan hingga alat yang berfungsi mengurangi risiko bencana.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Andi Arief Agung menyebut kelurahan sebagai garda terdepan dalam upaya mitigasi ini. Di sisi lain, Pemerintah Kota Balikpapan wajib membantu fasilitas pendukungnya. Agar relawan yang terbentuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Termasuk mengedukasi masyarakat awam.
“Segala fasilitasnya juga harus didukung dan juga digelar simulasi dalam menangani bencana,” ujarnya, Kamis (02/11).
Andi Agung mengingatkan agar status Katana tidak hanya jadi seremonial. Karena pembentukannya sangat penting untuk menanggulangi risiko bencana yang ada di Kota Balikpapan. Salah satunya potensi tanah longsor yang sering terjadi di kawasan padat penduduk dan perbukitan seperti di Kelurahan Mekar Sari.
“Dari kelurahan tangguh bencana ini maka diharapkan dapat mengidentifikasi potensi kebencanaan dan kerawanan bencananya. Artinya harus mampu mengidentifikasi agar potensi bencana tidak terjadi dan membuat penanggulangannya,” tuturnya lagi.
Andi Agung berharap perluasan program Katana ke seluruh wilayah di Balikpapan. Mengingat potensi bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja. Seperti kebakaran di kawasan padat penduduk, banjir hingga tanah longsor. Apalagi kota ini bakal semakin padat seiring statusnya sebagai penyangga wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Saya berharap dari kelurahan bisa turun ke lingkungan RT dan melibatkan anak-anak muda. Karena bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post