Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Provins Kalimantan Timur melaksanakan penyusunan dokumen kajian naskah akademik dan reviu arsitektur proses bisnis tahap 2 sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat efisiensi dan kinerja pelayanan publik. Kegiatan yang digelar di Four Point Hotel, Balikpapan, ini berlangsung pada Kamis, 31 Oktober 2024, dengan menghadirkan narasumber ahli, Ir. Dedy Cahyadi, S.Kom, M.Eng, yang juga dosen Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Mulawarman. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dari kalangan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku bisnis.
Ir. Dedy Cahyadi, S.Kom, M.Eng, sebagai narasumber utama, menyampaikan pemaparannya tentang pentingnya penyusunan naskah akademik dan reviu arsitektur proses bisnis sebagai langkah kunci dalam mendukung pencapaian visi dan misi pemerintah daerah. Beliau menekankan bahwa setiap proses bisnis yang dijalankan harus memiliki landasan akademik yang kuat agar dapat selaras dengan regulasi serta efisien dalam penerapannya.
“Kajian akademik diperlukan untuk memberikan kerangka ilmiah yang kuat, dan peninjauan arsitektur proses bisnis di tahap ini akan membantu menciptakan blueprint yang jelas bagi instansi-instansi terkait,” ujar Dedy. “Dengan adanya pemahaman mendalam mengenai arsitektur proses bisnis, setiap unit organisasi akan dapat memahami alur tugas dan tanggung jawab mereka secara lebih spesifik dan efektif.”
Selain itu, dalam paparannya, Dedy Cahyadi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam proses penyusunan dokumen ini. Ia mencontohkan bagaimana pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan kelancaran arsitektur proses bisnis dengan mendorong transparansi dan akuntabilitas di semua lini pemerintahan. Dengan digitalisasi yang terintegrasi dan sinkron, kegiatan administrasi menjadi lebih efisien dan dapat diakses dengan lebih mudah oleh masyarakat.
Peserta kegiatan ini diajak untuk terlibat dalam sesi diskusi aktif dengan tim perumus dan konsultan dari berbagai instansi terkait. Sesi ini bertujuan untuk menggali masukan dan pandangan dari seluruh peserta dalam menyempurnakan dokumen kajian yang sedang disusun. Setiap masukan yang diperoleh akan dijadikan sebagai referensi dalam melakukan revisi akhir dari dokumen kajian, sehingga hasil akhirnya dapat secara efektif menjadi acuan dalam pelaksanaan program pemerintah yang berkelanjutan.
“Dokumen ini bukan hanya sekadar laporan, tetapi juga akan menjadi pedoman strategis dalam pelaksanaan program-program pemerintah di masa depan. Dengan adanya reviu arsitektur proses bisnis, kita berharap mampu menghasilkan proses yang lebih efektif dan efisien, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada masyarakat,” tambah Dedy dalam penjelasannya.
Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari peserta yang menyadari pentingnya pengembangan dokumen kajian dan pemetaan arsitektur proses bisnis yang kuat untuk mendukung keberlanjutan tata kelola pemerintahan. Peserta berharap agar dokumen yang disusun ini mampu memperkuat sinergi antarunit organisasi dan memastikan setiap proses bisnis yang ada dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Penyusunan dokumen kajian ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk membangun sistem yang lebih terstruktur dan responsif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik. Dengan adanya bimbingan langsung dari para akademisi dan pakar di bidang teknologi informasi, pemerintah daerah berharap dapat mempercepat transformasi digital yang berkelanjutan serta mendorong perubahan ke arah yang lebih baik dalam tata kelola organisasi pemerintahan.
Acara yang berlangsung ini pun ditutup dengan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyusunan dokumen dan penguatan proses bisnis yang berkesinambungan. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dalam menciptakan sistem yang lebih adaptif terhadap perubahan di era digital. (San)
Discussion about this post