
Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi defisit yang terjadi di Balikpapan cukup berdampak terhadap anggaran penanganan banjir. Dimana dalam APBD Perubahan tahun 2021, dana yang disiapkan untuk penanggulangan banjir hanya berkisar Rp 20 miliar. Sementara hingga kini banjir masih sering melanda kawasan sekitar Daerah Aliran Sunga (DAS) Ampal.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri mengatakan persoalan banjir merupakan prioritas utama pemerintah bersama legislatif. Namun hal itu harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Dimana kondisi keuangan pemerintah setempat masih terbatas di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang terus berlangsung hingga kini.
“Terus terang anggaran perubahan ini banyak dikurangi, karena berdasarkan kondisi keuangan kita juga yang memang defisit. Itu ada beberapa mata kegiatan juga ikut dipangkas. Seperti anggaran penanganan banjir,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/09).
Sebelumnya, lanjut Alwi, diharapkan akhir tahun 2020 lalu kegiatan pembebasan lahan bisa tuntas. Sehingga proses fisiknya bisa dimulai pada tahun ini. Kemudian terjadi refocusing anggaran untuk penanggulangan Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Sehingga pemerintah memotong dana anggaran penanganan banjir untuk dialihkan menanggulangi Pandemi Covid-19 yang terjadi tahun ini.
“Ya diperubahan ini ada yang skema multiyears untuk banjir sebesar Rp 20 Miliar. Ini PR untuk kita semua. Ada proses pembebasan lahan yang belum tuntas. Memang harus dibebaskan tapi tetap mempertimbangkan anggaran,” tuturnya lagi.
Menurut Alwi dengan mempertimbangkan kondisi keuangan daerah maka DPRD bersama mitra kerja di pemerintahan berupaya menerapkan prioritas anggaran. Sehingga diperlukan penyesuaian terhadap pos anggaran lainnya. Termasuk saat ini program visi misi walikota terpilih juga direalisasikan. Meski hal itu akan berdampak pada kegiatan anggaran di OPD lainnya.
“Kami di Banggar memberikan tanda bintang terhadap kegiatan anggaran yang tidak prioritas untuk diarahkan ke program RPJMD. Mana yang dikerjakan terlebih dahulu mana yang belum. Nanti begitu kondisi anggaran membaik maka program itu akan kami realisasikan,” tutur politisi Partai Golkar ini. (FAD)




















Discussion about this post