PPU, Borneoupdate.com – Kelompok Tani (Poktan) Sipatuo di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sukses melaksanakan panen padi hasil penangkaran benih varietas Impari 43. Kegiatan yang berlangsung merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan di Kabupaten PPU.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto mengatakan gerakan panen tersebut melibatkan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Provinsi Kaltim. Di mana pemerintah mengapresiasi keberhasilan Poktan Sipatuo menangkarkan benih varietas Impari 43 hingga dijadikan sumber benih penjenis bagi petani di PPU.
“Poktan Sipatuo ini mampu menghasilkan benih unggul setelah melalui proses sertifikasi oleh Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Provinsi Kaltim. Ini tentu jadi keberhasilan dalam upaya swasembada pangan,” ujarnya, Kamis (13/03).
Menurut Trasodiharto, perolehan hasil panen tergolong memuaskan. Berdasarkan hasil ubinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat tiga petak ubinan mampu menghasilkan 11,9 kg. Hasilnya setara dengan gabah kering panen yang mencapai 6,3 ton per hektare. “Ini capaian yang luar biasa dan menunjukkan potensi besar pertanian kita jika dikelola dengan baik,” lanjutnya.
Untuk itu, lanjut Trasodiharto, pihaknya akan melakukan pengembangan ke sentra pertanian lainnya di PPU. Terutama desa lainnya di wilayah Kecamatan Babulu yang menjadi sentra padi terbesar di PPU. “Ke depan, kami akan terus mendorong program ini agar dapat diterapkan di Babulu. Dengan pendampingan yang tepat, potensi hasil panen di sana bisa semakin meningkat,” ucapnya.
Trasodiharto menegaskan keberhasilan Poktan Sipatuo merupakan bukti nyata bahwa petani di PPU mampu menghasilkan benih berkualitas secara mandiri. “Panen ini menunjukkan petani kita mampu menangkarkan benih sendiri. Tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah. Jika ini terus maka PPU bisa mencapai kemandirian benih setiap musim tanam,” tuturnya lagi.
Trasodiharto juga mendorong kelompok tani lain untuk mencontoh Poktan Sipatuo agar produktivitas pertaniannya semakin meningkat. Apalagi pola tanam pindah yang diterapkan di sini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan hasil panen. Jika petani lain mengikuti metode ini tentu hasil panen bisa lebih optimal dan mendukung program swasembada pangan. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post