Berau, Borneoupdate.com – Semua orang pasti memiliki rejeki dalam hidupnya. Hal itu merupakan pemberian Allah terhadap orang yang menjalani kehidupan di dunia. Bagi muslim penting bagi dirinya memiliki rasa syukur terhadap pemberian Allah. Sedikit atau banyak rejeki itu tergantung pada pandangan orang yang menerimanya. Namun Allah jelas menjanjikan jika bersyukur nanti akan mendapatkan tambahnya dari-Nya.
Dalam tausiyah subuhnya di Kecamatan Biduk-biduk, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, Taupan Majid mengatakan pihaknya terus berupaya menjalankan amanah. Terutama dalam persoalan pembangunan fasilitas bagi masyarakat umum. Karena dirinya bertugas sebagai orang yang merealisasikan usulan warga terkait fasilitas umum.
“Saya sebenarnya bukan ustadz. Tapi tadi didaulat untuk menyampaikan tausiyah. Maka saya bacakan ayat apabila kita bersyukur pasti Allah tambah berkahnya. Kemudian kalau negeri ini beriman tentunya akan turun berkah,” ujarnya kepada jamaah.
Untuk itu, lanjut Taupan, dirinya mengingatkan tentang batasan hidup di dunia. Orang muslim yang masih hidup perlu sadar bahwa ada yang namanya mati. Artinya hidup ini terbatas oleh kematian. Kemudian ada lagi hidup sesudah mati. Itu akan dirasakan oleh semua orang yang pernah hidup. Baik yang muslim atau di luar Islam sekalipun.
“Tidak semua orang bisa bangun subuh. Padahal dua rakaat sebelum subuh itu nilainya lebih baik dari dunia dan isinya. Apalagi sholat subuhnya yang sudah kita laksanakan tadi dengan berjamaah,” tuturnya lagi.
Menurut Taupan, kedatangannya ke Biduk-biduk merupakan kunjungan kepada masyarakat dengan waktu tempuh lebih dari 5 jam dari ibukota Kabupaten Berau. Dimana untuk mencapai kecamatan ini harus melalui 4 kecamatan sebelumnya. Dari perjalanan tersebut pihaknya mendapatkan usulan terkait pembangunan. Terutama ruas jalan penghubung antar kecamatan di Berau.
“Kita punya program membuka isolasi bagi seluruh kampung. Salah satunya membangunkan jalan dari Lenggo ke Teluk Sulaiman. Itu di tahun 2003 kita perlu biaya Rp 180 miliar untuk mengaspal 63 kilometer jalan. Alhamdulillah bisa juga terwujud setelah lobi ke provinsi dan pusat,” jelasnya.
Taupan memastikan secara bertahap pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas jalan bagi masyarakat. Apalagi tersambungnya ruas jalan antar kampung akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Termasuk mempermudah akses transportasi menuju Biduk-biduk yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kaltim. Bahkan sampai terkenal di Indonesia.
“Kami dari kabupaten sedang memprogramkan mempersingkat jalan dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk. Ada kurang lebih 59 kilometer jalan yang bakal dipangkas. Dari total 250 kilometer menjadi 191 kilometer. Jadi nantinya tidak sampai 3 jam. Nah ini target kita semoga bisa terealisasi,” tambahnya. (*/FAD)
Discussion about this post