
Balikpapan, Borneoupdate.com – Keberadaan rumah ibadah cukup terdampak dengan kondisi pandemi Covid-19. Dimana pemerintah memberikan batasan terhadap aktivitas kegiatan masyarakat di tempat ibadah. Mulai dari pembatasan jumlah jamaah hingga pengaturan ibadah menyesuaikan protokol kesehatan dari pemerintah pusat.
Di sisi lain, pemasukan kas rumah ibadah juga terhenti saat pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlaku di Balikpapan. Untuk itu, DPRD Kota Balikpapan kembali menyuarakan agar rumah ibadah mendapatkan dana hibah sebagai kompensasi terdampak pandemi Covid-19.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Subari mengatakan adanya recofusing atau pergeseran anggaran daerah untuk penanganan Covid-19 berpengaruh pada sektor bantuan sosial. Karena bantuan sosial mengalami pemotongan yang cukup besar saat refocusing dilakukan.
“Laporan yang kami terima banyak masjid dan mushala kasnya kosong tidak ada pemasukan saat pandemi. Karena itu pemerintah harus memberikan perhatian dan bantuannya. Kabarnya sampai ada imam dan kaum masjid yang dirumahkan,” ujarnya, Rabu (20/10).
Kondisi ini, lanjut Subari, harus mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Setidaknya ada bantuan pemerintah kepada pengelola rumah ibadah yang terdampak pandemi Covid-19. Meskipun hal itu tetap mempertimbangan ketersediaan anggaran pasca refocusing.
“Ini harus diperjuangkan. Rumah ibadah hampir rata mereka terdampak semua. Tidak bisa bayar kaum, imam masjid, tidak bisa bayar listrik dan air. Maka kita akan perjuangkan agar ada hibah buat mereka,” tutur politisi asal PKS Balikpapan ini.
Subari juga berharap anggaran hibah untuk kegiatan masyarakat bisa kembali normal di tahun depan. Seperti kegiatan padat karya di kelurahan yang bisa membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Termasuk bantuan sosial bagi warga terdampak dengan kategori berada di bawah garis kemiskinan.
“Kita perlu anggaran itu tetap ada. Seperti kegiatan padat karya kalau masih bisa dianggarkan. Terus ada juga alokasi bantuan sosial tunai. Mudah-mudahan penerimanya tepat sasaran dan sedikit membantu ekonomi mereka,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post