Balikpapan, Borneoupdate.com – Penggunaan sumur dalam masih menjadi alternatif ketersediaan pasokan air baku di Kota Balikpapan. Di mana saat ini tercatat ada 36 sumur yang tersedia. Namun hanya 24 yang aktif berproduksi. Kondisi ini menuntut Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk memaksimalkan pasokan dari sumur dalam.
Direktur Operasional PTMB, Anang Fadliansyah mengatakan pemanfaatan sumur dalam sifatnya hanya sebagai alternatif cadangan. Karena memang kota minyak masih kesulitan mendapatkan tambahan air baku. Otomatis Waduk Manggar dan Teritip masih menjadi pemasok air baku utama. Meski keduanya bergantung pada volume curah hujan.
“Jadi sumur dalam itu sifatnya ya cadangan. Bukan menjadi stok utama kita. Seperti di IPA Gunung Sari dan Prapatan untuk mendukung IPA Kampung Damai. Itu bagian dari mengaktifkan sumur dalam,” ujarnya, Selasa (16/01).
Menurut Anang, sebenarnya ada dampak lingkungan dari penggunaan sumur dalam. Pihaknya juga sudah mendapatkan rekomendasi tentang hal itu dari Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan. Maka hingga kini PTMB juga belum melakukan penambahan penggalian sumur baru.
“Banyak syarat untuk mengaktifkan sumur dalam. Seperti melihat geolistrik ketersediaan airnya. Untuk sumur baru memang masih belum ada. Yang jelas ada dampak lingkungannya. IPA Teritip itu salah satu cara kita untuk mengurangi penggunaan sumur,” jelasnya.
Untuk kondisi terkini, lanjut Anang, ketinggian air di waduk mulai naik seiring volume curah hujan. Yakni 8,65 meter untuk Waduk Manggar dan 2,23 meter di Waduk Teritip. Namun kuota produksi air masih menyesuaikan aturan dari BWS IV Kalimantan. Kuota produksi PTMB masih sebesar 100% 2 hari dan 50% 1 hari meski level air waduk sudah naik. (FAD)
Discussion about this post