Samarinda, Borneoupdate.com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Samarinda harus terus ditingkatkan. Agar masyarakat yang ada bisa bersaing secara sehat di tengah perkembangan ekonomi dan teknologi seperti sekarang. Terutama menyambut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim.
Hal ini, kata Kepala Bappenda Litbang Kota Samarinda, Ananta Fathurrozi, menjadi perhatian penuh pemerintah. Karena kota tepian menjadi daerah penyangga Ibukota Nusantara. Dari sisi ekonomi dan SDM pemerintah perlu mempersiapkan sedari awal. Agar mereka tidak sampai terpinggirkan ketika pemindahan IKN terealisasi.
“Kita akan memperkuat fondasi ekonomi dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Makanya kita bahas dalam penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda tahun 2025,” ujarnya, Selasa (26/03).
Menurut Ananta, target IPM Kota Samarinda harus mencapai 83,40 persen pada tahun 2025. Tantangan penguatan SDM ini memerlukan tata kelola pemerintahan yang adil dan menyeluruh. Termasuk menerima masukan dari publik dalam realisasi di lapangan. Adapun saat ini IPM Kota Samarinda berada di angka 82,61 persen pada tahun 2023.
“IPM kita menunjukkan tren kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Makanya dalam penyusunan RKPD kita perlu masukan yang didapatkan dari konsultasi publik ini,” tuturnya lagi.
Ananta menambahkan, keberhasilan pembangunan suatu daerah diukur dari angka IPM. Untuk itu pihaknya sudah memetakan kegiatan strategis yang akan dicapai untuk pembangunan tahun depan pada perencanaan RKPD 2025. Program strategis yang akan dilaksanakan di antaranya mulai dari pembentukan kawasan pengembangan ekonomi terpadu, ruang terbuka hijau (RTH), pengendalian banjir, ada proyek Teras Samarinda, Makam Husnul Khotimah, GOR Segiri, konsep pembangunan Samarinda Integrated School dan proyek kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha untuk membangun RSUD IA Moeis.
“Tantangan kita menekan tingkat pengangguran. Memang setiap tahunnya angka pengangguran mengalami penurunan. Data kita tingkat pengangguran terbuka tercatat 5,92 persen di akhir tahun 2023 lalu, dan harapanya pada tahun 2025 turun menjadi 4,31 persen,” tambahnya. (SAN/diskominfosamarinda)
Discussion about this post