Balikpapan, Borneoupdate.com – Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tentu memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Namun potensi itu masih memerlukan sentuhan pelatihan dan pengembangan yang massif. Agar pesantren dan alumninya mampu mandiri secara ekonomi dan punya ilmu agama yang mumpuni saat kembali ke masyarakat.
Hal inilah yang menjadi tujuan utama pertemuan antara Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dengan Pondok Pesantren al Mujahidin. Mengingat keduanya merupakan amal usaha yang bernaung di bawah organisasi Muhammadiyah. Di mana pihak UMKT juga menggelar diskusi tentang “Pelatihan dan Pengembangan Manajemen Wirausahaan” bagi pihak pesantren.
Dosen Magister Manajemen UMKT sekaligus Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim, Dr. M. Fitriansyah, M.M mengatakan pihaknya siap berkomitmen mencetak wirausaha baru dari lingkungan pesantren. Karena pesantren jelas memiliki potensi sangat besar dalam mendukung perekonomian melalui pengembangan kewirausahaan para santrinya.
“Ini yang akan kami upayakan sesuai penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara UMKT bersama pihak ponpes al Mujahidin. Kerja sama itu terkait peningkatan dan pemberdayaan ekonomi umat di kalangan santri,” ujarnya, Ahad (16/10).
Menurut Fitriansyah, MoU tersebut sekaligus menjadi langkah nyata dari implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021 sampai 2024. Rasio kewirausahaan ditargetkan tumbuh 3,95 persen pada 2024. Sementara di negara maju, rasio kewirausahaan sudah mencapai 10 sampai 14 persen.
“Saya ingin MoU ini jangan cuma asal teken saja tapi harus ada bukti. Semoga kerjasama ini mampu mencetak wirausahawan baru. Kan jumlah alumni pondok ini banyak dan tersebar di berbagai wilayah baik Kaltim maupun daerah lainnya,” tambahnya lagi. (MAN)
Discussion about this post