Samarinda, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Samarinda hingga kini masih mempertimbangkan lokasi untuk pelabuhan baru. Di mana ada dua lokasi yang mendapatkan penilaian cukup strategis. Yakni di lahan warga yang berdampingan dengan PT Pelabuhan Samudera Palaran. Lalu ada lagi lahan di Bantuas, Kecamatan Palaran, tepatnya di sekitar Kampung Balik Buaya.
Walikota Samarinda, Andi Harun pihaknya masih terus melakukan kajian sebelum ada keputusan penentuan lokasi. Karena ada berbagai pertimbangan dalam mencari lokasi pelabuhan. Seperti soal biaya pembebasan lahan kepada warga pemilik lahan yang berada di sekitarnya. Termasuk mempertimbangkan akses masuk menuju lokasi.
“Kita jelas punya alasan untuk pembangunan pelabuhan baru. Soalnya Pelabuhan Samudera Palaran terus mengalami peningkatan jumlah aktivitas setiap harinya. Sekarang saja sudah hampir mencapai 300 ribu tels di Terimnal Peti Kemas (TPK) Palaran, ujarnya, Sabtu (20/04).
Menurut Andi Harun pembebasan lahan tentu menjadi titik awal dari proyek pembangunan pelabuhan baru. Hal itu sesuai peraturan perundang-undangan bahwa rumah yang terdampak proyek pemerintah akan mendapatkan ganti rugi. Di sisi lain pihak pemilik lahan tentu punya opsi untuk menerima atau menolak tawaran dari pemerintah.
“Makany kami tinjau lokasi dulu. Perkiraan ada puluhan lahan warga yang masuk dalam skema pembebasan untuk pembangunan pelabuhan baru. Kan nanti pemerintah melakukan sosialisasi setelah ada penentuan lokasi,” tuturnya lagi.
Andi Harun merencanakan pembangunan pelabuhan berkonsep multipurpose. Otomatis lahannya harus strategis dan mampu menampung aktivitas pelabuhan. Mulai dari arus penumpang maupun pengangkutan dan penurunan peti kemas. Makanya pemerintah masih menunggu penyelesaian pergeseran perubahan Rencana Induk Pelabuhan (RIP).
“Jadi kita akan komunikasi intensif dengan stakeholder seperti PT RAI, Pemkot Samarinda, dan PT Samudera Indonesia untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya,” tambahnya. (SAN/Adv)
Discussion about this post