Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengedepankan pemulihan ekonomi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir. Mengingat situasi ini telah menyebabkan penurunan perekonomian secara merata di berbagai daerah. Termasuk Kota Balikpapan yang pertumbuhan ekonominya bertumpu pada jasa dan perdagangan.
Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyebutkan penambahan jumlah penduduk miskin menjadi salah satu dampak dari pandemi Covid-19. Dimana berdasarkan data pada tahun 2021, tercatat persentase penduduk miskin di kota minyak naik 0,32% menjadi 2,89% dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 2,57%.
“Makanya pemerintah perlu mempercepat upaya pemulihan ekonomi. Kita perlu mendorong sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Terutama sektor UMKM dan ekonomi kreatif,” ujarnya di rapat paripurna istimewa HUT Kota Balikpapan ke-125 di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (09/02).
Di sisi lain, lanjut Rahmad, pemerintah setempat terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi. Baik yang dosis biasa maupun booster. Karena prosentase warga yang sudah vaksin dan kepatuhan protokol kesehatan menjadi alat ukur relaksasi aturan pembatasan dari pemerintah pusat.
“Ekonomi kita yang sangat terdampak dari kondisi pandemi ini. Karena adanya pembatasan interaksi dan aktivitas masyarakat. Namun seiring peningkatan cakupan vaksinasi dan kepatuhan prokes jelas memberikan peluang dalam pemulihan ekonomi masyarakat,” tuturnya lagi.
Untuk itu, menurut Rahmad, pada tahun ini pihaknya akan dilakukan berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Terutama penggunaan teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM. Setelah di tahun 2021 lalu, pemerintah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 300 ribu bagi 7.717 pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang penyalurannya dibagi menjadi 2 tahap.
“Sebagai wadah pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, pemerintah kota juga berupaya menciptakan ruang dan event kreatif antara lain pemanfaatan Balikpapan Creative Center serta rencana pelaksanaan Balikpapan Festival dan Balikpapan 10K pada bulan September 2022,” jelasnya.
Rahmad berharap agar kondisi perekonomian di Kota Balikpapan dapat terus tumbuh, seiring kondisi pertumbuhan ekonomi semakin baik. Hal itu tergambar dari menurunnya angka pengangguran terbuka menjadi 8,94% pada tahun 2021, yang sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 9,00 persen.
Sementara Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh optimis alokasi anggaran yang sesuai visi misi walikota periode 2021-2024 bisa terpenuhi. Hal itu merupakan komitmen politik dari pihak legislatif sebagai mitra kerja pemerintah dalam melayani masyarakat. Terutama untuk bidang kesehatan dan pendidikan yang menjadi janji politik kepala daerah saat mencalonkan diri di pilkada serentak 2020 lalu. Karena proses penganggaran sudah mengukur dengan kemampuan keuangan daerah. Termasuk harapan perbaikan perekonomian di tahun 2022 pasca pandemi Covid-19.
“Kita sudah mengukur keuangannya itu. Yang jelas kami optimis 2022 bisa terpenuhi sesuai visi misi walikota. Mudah-mudahan Covid-19 sudah tidak ada lagi jadi perekonomian bisa tumbuh.” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post