Jakarta, Borneoupdate.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Balikpapan melepas 2 kokoditas sawit berupa RBD Palm Olein dan RBD Palm Stearin sebanyak 9 ribu metrik ton ke Cina. Produk milik PT KRN ini rutin dikirim dan komoditas dengan total nilai Rp. 79 miliar ini tetap melaju walaupun ditengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kualitas dan kuantitas produksi terjaga, pasar global terbuka. Ini menjadi bukti sektor pertanian terus bekerja dalam kondisi apapun dan alhamdulilah mampu ekspor,” kata Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Abdul Rahman saat melepas ekspor produk pertanian dari 9 pintu utama secara daring bersama Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) di Tempat Pemeriksaan Karantina, Balikpapan, Kamis (30/4).
Menurut Rahman, hal ini patut disyukuri mengingat dalam semua kondisi serba terbatas akibat wabah pandemi Covid-19, seluruh sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Timur tetap bekerja bahu membahu untuk penuhi pasokan pangan dan bahkan dapat menyumbang devisa melalui kinerja ekspornya.
Ia juga menjelaskan mengenai RBD (refined, bleached, and deodorized) yang merupakan hasil pemurnian minyak sawit. Kemudian diolah lagi untuk mendapatkan tingkat kemurnian lebih tinggi menjadi RBD Palm Olein.
Di negara tujuan komoditas ini digunakan sebagai minyak goreng. Sementara untuk RBD Palm Stearin, yang merupakan produk samping minyak sawit ini digunakan sebagai bahan dasar sabun, margarine dan bahan baku industri lainnya.
Sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor yang mewajibkan sertifikasi karantina dari otoritas karantina pertanian di negara asal.
Rahman menambahkan, komoditas berkualitas ekspor ini telah dilakukan pemeriksaan karantina sehingga dipastikan memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari negara tujuan.
Pihaknya memberikan sertikat kesehatan masing-masing pyhtosanitary certificate, PC untuk komoditas tumbuhan ekspor dan health certificate, HC untuk komoditas hewan ekspor.
“Kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan teknis negara mitra dagang,” ungkapnya.
Ekspor Serentak dan Integrasi Sistem di Pasal Digital Global
Mentan SYL yang menggelar pelepasan ekspor pertanian secara serentak dari 9 pintu utama baik bandar udara dan pelabuhan laut secara daring mengapresiasi kinerja sektor agrobisnis.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut hadir dan mendampingi Mentan SYL melaporkan selain Karantina Pertanian Surabaya, pelepasan ekspor juga dilakukan Karantina Pertanian Tanjung Priok, Soekarno Hatta, Makassar, Belawan, Medan, Denpasar, Lampung, dan Semarang. Dengan total ragam produk 166 jenis sebanyak 28 ribu ton dengannilai ekspor : Rp. 753,6 milyar ke 43 negara tujuan.
Jamil juga menambahkan data ekspor yang telah disertifikasi pihaknya di hari Jumat (30/4) dari seluruh unit kerja di tanah air dilaporkan sebanyak 94,7 ribu ton dengan nilai Rp. 1,1 triliun.
Mentan berpesan agar semangat belerja keras ini terus dipertahankan mengingat ada tugas penting yakni menjaga pasokan pangan bagi seluruh masyarakat. Mentan juga mengingatkan, dalam kondisi wabah saat ini, ada 11 bahan pangan pokok yang diawasi dan dikendalikan, khususnya ketersediaan pasokannya.
Sementara untuk komoditas pertanian seperti sub sektor perkebunan dan sektor lain yang berlimpah jumlahnya didorong untuk diekspor. Selain untuk memberikan nilai tambah bagi petani juga untuk membantu devisa negara ditengah kondisi ekonomi yang melamban, jelas Mentan.
Pada saat yang bersamaan, dilakukan integrasi aplikasi peta potensi ekspor produk pertanian atau Indonesia Map of Agriculture Export (IMACE) milik Badan Karantina Pertanian (Barantan) dengan pasar digital global lewat platform IndonesianHub.
Melalui integrasi di hub ekspor untuk seluruh produk Indonesia yang akan diluncurkan bulan Juni 2020 ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor melalui pertumbuhan pelaku bisnis digital baru atau start up dan memperluas akses pasar.
Paradigma digital menjadi penting. You do digital or you die. Ini kita bangun juga pertanian agar pertanian menjadi maju, mandiri dan modern, pesan Mentan SYL. (TS/ FAD)
Discussion about this post