Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan meminta seluruh satuan pendidikan meniadakan pungutan perpisahan. Hal ini sebagai bentuk penghematan di tengah efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat. Agar acara perpisahan siswa sesuai konsep sederhana, edukatif dan bermakna.
Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ganung Pratikno mengatakan permintaan ini sesuai penerbitan surat bernomor 420/665/DISDIKBUD pada 13 Maret 2025. Di mana jenjang sekolah mulai dari TK/PAUD hingga SMP sederajat harus mematuhi edaran ini. Pihak pemerintah menginginkan acara perpisahan tanpa membebani orang tua atau wali siswa dengan biaya yang berlebihan.
“Intinya harus lebih mengutamakan nilai kebersamaan dan pendidikan. Kami rasa acara perpisahan siswa cukup diselenggarakan dengan sederhana, khidmat, dan mengutamakan kegiatan yang bermanfaat bagi siswa,” ujarnya, Jumat (14/03).
Ganung menyarankan perpisahan bisa menggunakan bentuk kegiatan yang beragam. Meliputi pentas seni, pameran hasil karya siswa, bakti sosial hingga acara penghargaan bagi siswa berprestasi. Dirinya menilai kegiatan yang bersifat edukatif dan membangun karakter siswa dapt memberikan dampak positif daripada acara yang hanya berfokus pada kemewahan.
“Kami ingin acara perpisahan menjadi momen yang berkesan tanpa mengesampingkan nilai-nilai pendidikan. Cukup saja kalau perpisahan di sekolah. Tidak perlu harus menggunakan hotel atau keluar daerah,” tuturnya lagi.
Selain itu, menurut Ganung, Dinas Pendidikan juga tidak memperkenankan sekolah memaksa siswa berpartisipasi dalam kegiatan perpisahan. Karena mungkin saja ada orang tua yang dalam kondisi kurang mampu. Pihak sekolah harus memastikan pelaksanaan acara tersebut berlangsung dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan norma yang berlaku.
Ganung menyatakan, instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal dikeluarkan. Pihak Disdik berharap sekolah dapat menciptakan suasana perpisahan yang lebih inspiratif bagi seluruh peserta didik di Kota Balikpapan. Melalui kebijakan ini, Dinas Pendidikan berupaya memastikan momen perpisahan tidak hanya berkesan. Tapi juga memberikan nilai tambah bagi perkembangan karakter siswa.
“Perpisahan yang sederhana tetapi bermakna justru lebih baik. Kami tidak ingin acara perpisahan menjadi ajang pengeluaran besar yang membebani orang tua siswa. Semoga semua pihak bisa memahami edaran kami,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post