Balikpapan, Borneoupdate.com – Titik banjir masih mendominasi aspirasi warga di Kota Balikpapan. Hal terungkap dalam berbagai kunjungan dan pertemuan para wakil rakyat di daerah pemilihan. Kondisi ini menuntut pemerintah setempat fokus dalam penanggulangan banjir. Bahkan menjadi prioritas dalam visi misi di RPJMD walikota yang menjabat saat ini.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi al Qadri mengakui genangan banjir masih terjadi setiap kali hujan. Padahal kota ini bakal menjadi penyangga utama ibukota negara (IKN) di PPU dan Kukar. Otomatis hal itu memerlukan penanganan yang menyeluruh dari hulu ke hilir. Salah satunya lewat normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.
“Tahun ini penanggulangan banjir masih menjadi prioritas dalam anggaran. Kami di DPRD jelas mendukung pemerintah dalam upaya penanganan banjir ini. Kan kita mitra kerjanya pemerintah,” ujarnya, Rabu (17/04).
Menurut Alwi, secara umum titik banjir sudah mengalami penurunan. Terutama setelah penyelesaian pengerjaan di DAS Ampal beberapa waktu lalu. Meski belum 100 persen mampu menuntaskan persoalan genangan air yang terjadi di pemukiman. Di mana pemerintah juga sedang mempersiapkan langkah baru menangani banjir.
“Kalau menurut hemat saya kebetulan saya tinggal di kawasan Jalan MT Haryono tidak jauh dengan lokasi proyek pembangunan pengendali banjir DAS Ampal. Saya melihat bahwa Alhamdulillah debit banjir yang terjadi di kawasan MT Haryono tersebut sudah menurun,” tuturnya lagi.
Alwi menyebut penanggulangan banjir di kota minyak memerlukan proses. Tidak bisa langsung secara menyeluruh karena menyesuaikan ketersediaan anggaran. Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, juga mengakui kota ini sudah menjadi langganan banjir. Maka pemerintah berupaya menangani titik banjir dalam beberapa tahun anggaran terakhir.
“Persoalan masalah banjir yang terjadi di kota Balikpapan satu per satu sudah bisa tertangani. Kami setiap RDP juga sampaikan penekanan masalah banjir ini. Intinya kita bisa bersinergi dan kita support,” tandasnya. (SAN)
Discussion about this post