Balikpapan, Borneoupdate.com- Maraknya pemberitaan seputar Virus Corona yang mempengaruhi arus barang dari luar negeri tidak berpengaruh terhadap barang masuk ke wilayah Kaltim. Hal itu disebabkan barang impor yang masuk ke provinsi ini didominasi barang produktif yang merupakan pendukung kegiatan migas, perkebunan dan lainnya.
Humas Kantor Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, Arief Rahman memastikan secara keseluruhan polemik seputar Virus Corona tidak begitu berdampak terhadap arus barang masuk ke Kaltim. Mengingat barang yang masuk berupa alat berat dan alat sparepart. Sedangkan barang konsumsi seperti makanan dan mainan mayoritas didatangkan dari pulau Jawa.
“Untuk di Kaltim tidak terpengaruh virus Corona. Karena yang untuk konsumsi banyak didatangkan dari dari luar datang ke Jawa lewat distribusi antar pulau. Kalau barang impor minyak, alat berat sama sparepart. Itu yang masuk ke wilayah sini. Jadi belum terasa,” ujarnya saat pertemuan bersama media massa di Balikpapan, Rabu (12/2) siang.
Meski begitu menurut Arief pihaknya tetap menjalankan fungsi sebagai Community Protector dalam mengantisipasi masuknya virus dan penyakit seperti Corona. Antisipasi yang dilakukan berupa selalu menggunakan Alat Pelindung Diri dan menjaga kebersihan diri sebelum dan sesudah bertugas, membekali dengan pengetahuan tentang penyebaran, gejala, cara penyebaran, negara negara mana yang terindikasi sudah ada suspect, serta barang barang apa saja yang bisa dicurigai membawa bibit penyakit berupa makanan atau buah buahan.
Di sisi lain, pada tahun 2020 ini, Bea Cukai juga melakukan penyesuaian bea masuk barang kiriman. Dimana sebelumnya batas maksimal barang kiriman yang bebas bea masuk sebesar US$ 75. Kini bagi barang masuk di atas harga 3 dollar sudah dikenakan bea masuk. “Pengaruh pasti ada karena sekarang barang 3 dollar ke atas sudah kena bea masuk tapi kenaikan penerimaan mungkin tidak terlalu signifikan,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post