Balikpapan, Borneoupdate.com- Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai di Kantor Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 606.978.165.594,00 atau sebesar 96,52% dari target yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal tentang Distribusi Target Penerimaan untuk Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur sebesar Rp 628.883.826.000,00.
Realisasi tersebut mengalami penurunan dari tahun lalu berdasarkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Capaian dari IKU ini turun sebesar 34,41% menjadi 96,52% jika dibandingkan dengan capaian IKU pada tahun 2018 sebesar 130,93%.
Humas Kantor Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, Arief Rahman mengatakan tidak tercapainya target penerimaan tersebut dipicu beberapa faktor. Seperti terkait penurunan kegiatan impor dan adanya pemanfaatan fasilitas pembebasan dan penangguhan bea masuk. Termasuk keberadaan pabrik yang mengedarkan Barang Kena Cukai (BKC) berupa HPTL sehingga penerimaan cukai mempengaruhi penerimaan kepabeanan secara keseluruhan.
“Realisasinya Rp 606,978 miliar atau 96,52 persen dari target yang ditetapkan. Sedangkan untuk pajak impor pada 2019 ditargetkan Rp 3,1 triliun. Jadi barang impor yang didatangkan dari luar negeri ke Kaltim untuk mendukung migas dan batubara. Semua tergantung harga pasar. Kalau saat harga turun maka pengiriman barang pendukung ini juga terpengaruh,” jelasnya.
Untuk memenuhi pencapaian target penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar pada tahun 2020, lanjut Arief, pihak Bea Cukai Kalbagtim tengah menyusun sejumlah strategi. Di antaranya melaksanakan monitoring, bimbingan, analisis penerimaan, dan koordinasi terkait optimalisasi penerimaan, pemetaan wajib pajak yang berkontribusi besar terhadap penerimaan Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur dengan tujuan mendorong wajib pajak tersebut untuk meningkatkan kegiatan ekspor/impor yang berpotensi terhadap penerimaan negara, serta Melaksanakan verifikasi penerimaan dan validasi data piutang tingkat Kantor Wilayah setiap triwulan, sehingga diperoleh data penerimaan beserta piutang yang valid.
“Kami akan usahakan target penerimaan di 2020 bisa terpenuhi,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post