Balikpapan, Borneoupdate.com – Program dialog warga dari sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan ternyata belum berjalan maksimal. Pasalnya ada anggota dewan yang tidak mengambil kesempatan program ini dengan berbagai alasan.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi al Qadri mengakui ada perbedaan pendapat di internal anggota dewan terkait program dialog warga. Terutama soal kurangnya biaya operasional dan fasilitas yang diberikan kepada masyarakat yang hadir. Sementara masing-masing anggota dewan sudah punya jatah kegiatan reses secara terjadwal.
“Memang ada pro dan kontra, karena ada anggota dewan yang mengambil kesempatan untuk lebih dekat ke masyarakat. Tapi ada juga anggota dewan yang tidak mengambil kesempatan itu,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Perbandingan biaya operasional dengan program reses, lanjut Alwi, memang cukup jauh. Di mana budget anggaran untuk reses yang tersedia lebih besar. Namun untuk budget program dialog warga dinilai masih minim. Meski secara kelembagaan program ini bermanfaat bagi anggota dewan sendiri. Agar mereka yang jarang turun ke lapangan bisa lebih dekat ke masyarakat.
“Mungkin karena biaya operasional atau fasilitas yang diberikan sangat terbatas, maka tidak banyak yang diberikan. Kalau turun ke masyarakat kalau fasilitasnya tidak ada atau tidak seberapa anggota dewan juga tekor menanggung biaya itu dari pada bantuan yang diberikan ke masyarakat,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post