Samarinda, Borneoupdate.com – Tingginya angka penyebaran Covid-19 di Kota Samarinda membuat para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) sudah memasuki fase kelelahan. Jika tidak dapat diturunkan dengan segera penyebaran pandemi ini, dikhawatirkan rumah sakit terbesar di Kaltim tersebut akan kekurangan tenaga dokter.
Hal tersebut dikatakan Direktur Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda dr David Hariadi Masjhoer dalam wawancara dengan media pada Sabtu (10/10/2020).
“Tenaga dokter dan tenaga kesehatan kami sudah kewalahan, sudah jenuh. Kami menyiapkan 10 dokter dan 200 orang tenaga kesehatan. Kekurangn dokter ini masih akan kami penuhi sambil menunggu seleksi dan lainnya. Karena dokter kami banyak juga yang berusia di atas 50 tahun yang rentan terhadap paparan Covid-19,” ujarnya.
David menjelaskan saat ini rumah sakit daerah yang dipimpinnya menyiapkan 100 ruangan untuk penanganan pasien Covid-19. Lima puluh ruangan diantaranya adalah ruang isolasi yang diawasi oleh dokter dan separuh lainnya adalah ruang isolasi mandiri tanpa tenaga kesehatan.
“Tempat tidur kapasitasnya 100 cuman memang 50 yang khusus untuk pasien terkonfirmasi Positif dengan gejala berat dan 50 ruangan lainnya untuk isolasi mandiri tanpa nakes. Rata-rata yang terisi 35. Ruang isolasi cukup,” jelasnya.
Dalam penanganan covid-19 yang lebih baik ujarnya haruslah berkoordinasi antara rumah sakit, Pemprov Kaltim dan Dinas Kesehatan. Tingginya penyebaran virusnya sudah membuat seluruh tenaga kesehatan kelelahan. Untuk itu, ujarnya, Pemprov Kaltim dan Dinas Kesehatan harus berupaya cepat dan tepat mencari solusi atas meluasnya pandemi ini.
“Upaya kami di AWS sudah maksimal tetapi kami terus berupaya menjalin dengan rumah sakit-rumah sakit lainnya agar rumah sakit swasta dapat lebih dioptimalkan dan mencari tenaga kesehatan tambahan. Karena nakes yang ada sudah kelelahan,” tegasnya.(YA)
Discussion about this post