Balikpapan, Borneoupdate.com- Kasus dugaan kampanye komunitas LGBT berkedok pentas dan lomba tari di Mall Pentacity pada 11 November lalu berbuntut panjang. Sejumlah perwakilan organisasi massa Islam mendatangi kantor DPRD Kota Balikpapan meminta wakil rakyat di dewan mencegah seluruh kegiatan yang mengotori moral masyarakat Balikpapan tersebut.
Dalam kegiatan rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar di ruang rapat 1 DPRD Kota Balikpapan, Rabu (13/11) siang, sejumlah perwakilan ormas islam menuntut agar kasus dugaan kampanye terselubung LGBT diproses sampai tuntas oleh aparat yang berwenang. Mereka menganggap kasus ini harus dituntaskan karena sudah meresahkan masyarakat Kota Balikpapan yang dikenal dengan slogan Madinatul Iman.
“Kami minta polisi mengusut tuntas pihak penyelenggara hal ini. Karena ada dugaan keterlibatan komunitas LGBT di balik kegiatan pentas tari tersebut. Kami menuntut agar event organizer bertanggung jawab karena sudah meresahkan masyarakat,” kata Irwan, Sekretaris GP Ansor Kota Balikpapan.
Menurutnya, event seperti sudah beberapa kali terjadi di Kota Balikpapan sementara pihak manajemen mall selalu beralasan kecolongan saat kegiatannya mendapat protes dari masyarakat. “Kami mau tahu apa modus yang ada di balik terlaksananya acara tersebut langsung kepada EO-nya,” ujar Irwan.
Menjawab hal tersebut, perwakilan event organizer, Nasrullah mengaku tidak mengetahui akan ada penampilan tarian dengan menggunakan busana wanita dalam lomba tari yang dilaksanakannya. Karena banyak perwakilan kontestan yang tidak hadir ketika dilaksanakan teknikal meeting sebelum acara berlangsung.
“Saya tidak tahu akan penampilan seperti itu, karena waktu teknikal meeting banyak yang tidak hadir. Yang tampil dengan menggunakan busana wanita tersebut merupakan kontestan dari Samarinda,” jelasnya. Sementara sebagai pelaksana acara, pihaknya memformat kegiatan tersebut sebagai lomba tari modern yang mencontoh gaya artis idola mereka.
Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Intel Polresta Balikpapan AKP Sarbini menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan pihak penyelenggara yang bersangkutan. Dimana mereka sudah dikenai wajib lapor terkait dugaan pelanggaran yang dilakukannya. Adapun pihak kepolisian tidak pernah mendapatkan surat pemberitahuan kegiatan pelaksanaan event pentas dan lomba tari tersebut.
Sementara perwakilan Pemkot Balikpapan yang diwakili Asisten 1 Setda Kota Balikpapan Saiful Bahri mengakui bahwa pihaknya telah kecolongan dengan adanya acara kampanye LGBT berkedok pentas tari. Sehingga Pemkot Balikpapan berjanji akan memperketat pengawasan terhadap kegiatan di pusat keramaian agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Adapun Ketua Komisi 4 DPRD Kota Balikpapan Muhammad Taqwa yang hadir dalam RDP tersebut menyampaikan kecamannya terhadap acara yang berlangsung di Mall Pentacity beberapa waktu lalu. Ia mengaku merasa malu karena hal ini sudah terjadi sebanyak 2 kali di Balikpapan.
“Ini kegiatan yang memalukan. Balikpapan ini kota yang berkembang, kota penyangga ibukota. Harusnya kondusifitas kota ini terjaga. DPRD kecam keras kejadian tersebut sampai berulang kali tanpa ada pengawasan. Hal ini sangat memalukan, ini harus menjadi perhatian agar tidak terulang kembali,” tegas Taqwa. (FAD)
Discussion about this post