Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan melakukan koreksi terhadap program pembagian paket nasi kotak dari pemerintah setempat. Pasalnya bantuan konsumsi untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri ini tidak melibatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tetapi pemerintah malah membuka dapur umum yang berlokasi di Kecamatan Balikpapan Kota melibatkan relawan dan Tagana.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang mengatakan secara umum pihaknya mendukung program dari pemerintah tersebut. Namun sebagai wakil rakyat, dirinya menilai kebijakan tersebut seharusnya juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Karena dampak pandemi Covid-19 tidak hanya terkait kesehatan tetapi juga sektor perekonomian.
“Kita berbicara bukan hanya sakit fisik tapi ada juga sakit secara ekonomi. Coba berdayakanlah UMKM tingkat RT dalam pengadaan nasi kotak ini. Kan dinas sosial bisa bekerja sama dengan kelurahan,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Balikpapan, Senin (16/08) siang.
Parlindungan menilai pengadaan nasi kotak lewat UMKM justru lebih efektif dibanding membuka dapur umum. Karena pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya operasional dan transportasi untuk pembagian nasi kotak setiap harinya. Cukup dengan menyerahkan anggaran yang tersedia ke UMKM setempat untuk dikelola dan dibagikan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri.
“Misal satu hari diplot 50 kotak. Itu kan bisa diserahkan ke UMKM yang ada di kelurahan setempat. Jadi pada hari itu ada perputaran uang di tingkat RT walaupun sedikit. Minimal ada gairah mereka meneruskan usaha di tengah pandemi,” tuturnya lagi.
Menurut Parlindungan dengan keterlibatan UMKM maka perputaran uang dan ekonomi di masyarakat bisa terus berjalan. Karenanya, dia berharap anggaran untuk program nasi kotak ini bisa bermanfaat bagi semua masyarakat. Tidak hanya mereka yang sedang menjalani masa karantina secara mandiri. Tetapi serapan anggaran, sasaran dan manfaatnya pun ikut dirasakan UMKM di kota minyak.
“Teknisnya, mungkin bisa anggarannya diserahkan ke kelurahan. Biarkan kelurahan yang menggilir UMKM mana saja di wilayahnya yang bisa ditunjuk guna menyiapkan nasi kotak untuk warga isoman. Jadi roda ekonomi di kota ini terus berputar. Apalagi dengan menggunakan dana bantuan tanggap darurat. Evaluasi dan pertanggungjawabannya dapat lebih jelas,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post