
Balikpapan, Borneoupdate.com – Defisit anggaran di Kota Balikpapan yang mencapai Rp 640 miliar akhirnya bisa tertutupi secara keseluruhan. Hal itu didapatkan setelah Pemerintah Kota Balikpapan mendapatkan tambahan anggaran dari sisa dana transfer pusat sebesar Rp 289 miliar pada tahun 2021 ini. Dana tersebut merupakan dana bagi hasil (DBH) yang sempat tidak tuntas penyalurannya sejak tahun 2018 lalu.
Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh mengatakan pihak legislatif bersama pemerintah setempat harus berupaya menekan potensi defisit yang terjadi dalam APBD. Dimana sesuai aturan dalam APBD Perubahan tidak boleh ada defisit anggaran. Sehingga ketika ditemukan ada potensi defisit anggaran harus ditutupi dengan pembiayaan lainnya.
“Jadi di APBD perubahan itu tidak boleh ada defisit, maka ketika ditemukan ada defisit sebesar Rp 640 miliar maka ditutupi dengan alokasi dengan pembiayaan, harus zero,” ujarnya usai memimpin sidang paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap APBD Perubahan 2021, Senin (20/09).
Sementara itu, Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan, Sukri Wahid mengatakan dalam postur APBD Perubahan 2021 terjadi kenaikan anggaran belanja daerah sebesar Rp 570 miliar. Penambahan besaran belanja daerah tersebut ditutupi melalui tiga pendapatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama legislatif.
Yakni dengan tambahan dana transfer dari pusat sebesar Rp 289 miliar, yang sudah ditransfer ke daerah sejak Februari 2021. Lalu, dana hasil refocusing target pajak daerah pada tahun 2020 sebesar Rp 130 miliar. Kemudian hasil penghematan di masing-masing OPD sekitar Rp 200 miliar. Sehingga berhasil terkumpul sekitar Rp 500 miliar.
“Jadi kenapa APBD Perubahan ini naik sebesar Rp 570 miliar, itu karena ada durian runtuh yaitu transfer dana pusat yang kurang salur dari tahun 2018 sampai sekarang sebesar Rp 289 miliar. Ini ada uang dari langit, ya kebetulan ada program ini ya kita pergunakan, kalau tahun depan tidak tahu bagaimana,” jelasnya.
Sukri menambahkan kenaikan besaran belanja daerah itu sebagian berasal dari beberapa program yang sudah ditetapkan dalam RPJMD Kota Balikpapan yakni penyediaan BPJS Kesehatan gratis kelas tiga bagi masyarakat, penyediaan distribusi air bersih PDAM dan pembangunan 2 unit sekolah.
“Ini adalah tangga pertama dalam merealisasikan RPJMD. Jadi APBD murni 2021 itu masih pak Rizal, berarti yang 3 bulan ini menjadi potret tahapan RPJMD itu yang tercover dalam 4 program prioritas Wali Kota yaitu penyediaan BPJS Kesehatan gratis, penyediaan distribusi air bersih PDAM, kemudian pembangunan 2 unit sekolah,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post