Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan mendesak pemerintah pusat segera mempercepat realisasi program jaringan gas rumah tangga (jargas). Pasalnya realisasi di kota ini masih jauh dari target awal. Hingga kini, dari usulan 242.000 sambungan rumah (SR) ternyata baru sekitar 16.000 SR yang berhasil terpasang.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidik, menyoroti minimnya cakupan program jargas yang hingga kini hanya menjangkau dua kecamatan. Ia menilai ketimpangan ini mencerminkan lemahnya keseriusan pemerintah pusat dalam mewujudkan pemerataan energi di daerah.
“Pemerintah pusat belum menunjukkan komitmen penuh terhadap pembangunan jargas di Balikpapan. Padahal program ini membawa manfaat strategis, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” ujarnya, Senin (02/06).
Japar menyebut DPRD siap mengawal pengembangan jargas hingga ke seluruh wilayah kota. Menurutnya, infrastruktur gas rumah tangga harus menjadi prioritas nasional. Karena mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada elpiji bersubsidi yang distribusinya kerap terkendala.
“Kami di DPRD tidak akan diam. Program jargas ini harus terus berlanjut. Kami akan dorong pemerintah pusat agar tidak menghentikan langkah yang sudah dirintis. Jargas itu bagus bagi warga kota,” jelasnya.
Japar juga mengungkapkan keprihatinan terhadap disparitas akses energi antarkecamatan. Karena kondisi ini berpotensi menimbulkan ketimpangan sosial, terutama di wilayah padat penduduk yang belum tersentuh jargas. “Warga di dua kecamatan sudah menikmati gas langsung ke dapur. Tapi masyarakat lainnya masih harus mengandalkan tabung elpiji yang harganya naik turun. Ini jelas tidak adil,” tuturnya lagi.
Japar menambahkan, efisiensi biaya menjadi salah satu daya tarik utama program jargas. Selain lebih murah, jargas juga dinilai lebih aman dan ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon dan risiko kecelakaan akibat penggunaan elpiji. Untuk itu, DPRD mendesak Kementerian ESDM dan PT PGN sebagai pelaksana program agar segera menyusun peta jalan percepatan pemasangan SR di Balikpapan. Termasuk kepada pemerintah setempat untuk aktif menyuarakan kebutuhan daerah melalui berbagai jalur komunikasi politik.
“Dari sisi biaya, jargas jauh lebih hemat untuk jangka panjang. Masyarakat bisa mengatur konsumsi gas sesuai kebutuhan harian tanpa khawatir kehabisan. Kalau pusat lamban, daerah harus lebih keras bersuara. Kami butuh kolaborasi semua pihak,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post