Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan terus mempercepat pembahasan anggaran penanggulangan Virus Corona (Covid-19) pada pekan ini. Mengingat anggaran tersebut sangat mendesak untuk disiapkan karena status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 yang terjadi di kota minyak.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan Taufiqurrahman menilai opsi yang akan ditempuh yakni melalui kebijakan rasionalisasi terhadap sejumlah anggaran yang dinilai bisa ditunda. Sementara anggaran satu-satunya anggaran yang tidak tersentuh yakni program penanganan banjir di Kota Balikpapan. Sebab program penanganan banjir sudah menjadi salah satu prioritas utama dalam proses penganggaran yang tidak kalah pentingnya untuk ditangani dibandingkan bencana virus corona.
“Kami usahakan penanganan Covid-19 lewat anggaran lain yang sedang diinventarisir bersama OPD Pemkot Balikpapan. Intinya anggaran untuk penanganan banjir tetap dialokasikan dan tidak potong. Karena status penanganan banjir dan Covid-19 setara dan sama pentingnya untuk ditangani,” ujarnya kepada wartawan.
Apalagi saat ini, lanjut Taufiq, dalam beberapa pekan terakhir, Kota Balikpapan kembali memasuki musim hujan. Bahkan sejumlah ruas jalan dan pemukiman yang ada di Kota Balikpapan kembali terendam banjir setelah diguyur hujan. Seperti perumahan Wika dan Beller di MT Haryono. Sehingga bencana ini menjadi salah satu ancaman lainya yang harus dihadapi oleh masyarakat di tengah penyebaran virus corona yang sudah mewabah.
Adapun mengenai rasionalisasi anggaran, menurut Taufiq, pihaknya berencana menggunakan anggaran fisik yang telah dialokasikan dalam APBD tahun 2020 yang tercatat mencapai Rp 390 miliar. Anggaran tersebut meliputi kegiatan pembangunan gedung perkantoran, jalan dan fasilitas umum lainnya, termasuk drainase dan pengerukan sedimentasi yang merupakan program untuk pencegahan bencana banjir yang dialokasi melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan.
“Dari sekian daftar anggaran, DPU itu anggarannya yang paling besar, kemungkinan akan dirasionalisasi hingga 40 persen untuk Covid-19, tapi saya pastikan untuk kegiatan yang berkaitan dengan program penanganan banjir tidak akan dirasionalisasi,” jelasnya.
Sementara secara terpisah, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi memperkirakan anggaran penanganan Covid-19 di kota ini mencapai Rp 240 miliar. Anggaran itu meliputi untuk kepentingan medis, santunan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat yang yang berdampak dan program untuk pemulihan ekonomi pasca wabah Covid-19.
“Anggaran yang dialokasikan bukan hanya untuk kegiatan penanganan selama bencana, namun juga untuk program pemulihan perekonomian atas dampak yang ditimbulkan,” jelasnya ketika diwawancarai wartawan.
Rizal menambahkan anggaran yang diusulkan tersebut merupakan hasil pembahasan antara Pemkot dan DPRD Kota Balikpapan. Dana yang disiapkan itu diharapkan mencukupi untuk pembiayaan program penanganan bencana Covid-19 hingga selesai. (FAD)
Discussion about this post