Samarinda, Borneoupdate.com – Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kalimantan Timur, diakui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Padilah Mante Runa, tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Namun, ujarnya jika melihat jumlah penduduk, tentu Kaltim yang hanya berpenduduk 3,7 juta lebih rendah jika dibandingkan DKI Jakarta yang penduduknya lebih dari 10 juta jiwa.
Hal tersebut disampaikan oleh Hj Padilah saat menanggapi pertanyaan wartawan di Samarinda tentang masih tingginya kasus Covid-19 di KAltim, khususnya di Samarinda, pada Senin (26/10).
Dijelaskannya, kasus terkonfirmasi Positif yang tinggi di Kaltim dikarenakan jumlah pemeriksaan terhadap orang-orang yang dicurigai memiliki gejala sangat tinggi sekali. Ia membandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh DKI Jakarta, maka angka pemeriksaan Kaltim melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Diterangkannya, Provinsi DKI Jakarta hanya mampu melakukan testing sebanyak 5 ribu kasus per minggu sedangkan Kaltim sudah melampaui 2.560 kasus per minggu. Padahal jumlah penduduk Kaltim sangat sedikit jika dibandingkan DKI Jakarta. Sementara Provinsi Jawa Timur hanya mampu melakukan 600-an testing saja.
“Semakin kita mencari kan semakin kita dapat menemukan. Padahal standar WHO hanya seribu kasus per minggunya,” jelasnya.
Mengatakan bahwa upaya menekan penyebaran Covid-19 sudah sangat maksimal. Menurutnya, virus Covid-19 saat ini hanya dapat ditangkal dengan menggunakan masker,rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain dan tidak berada dalam kerumunan banyak orang.
“Karena pencegahannya begitu mudah tinggal bagaimana masyarakatnya untuk mau diajak taat pada protokol kesehatan tersebut. Orang yang taat protocol kesehatan saja bisa kena apalagi yang lalai dan abai dengan masker dan cuci tangan,” ujarnya.(YA)
Discussion about this post